Soekarno-hatta Dan Proklamasi
Edisi: 29/09 / Tanggal : 1979-09-15 / Halaman : 31 / Rubrik : SR / Penulis :
AKHIRNYA Panitia Sayembara Patung Proklamator, sampai dengan batas waktu penutupan, 28 Agustus, hanya menerima 63 karya peserta. Padahal yang mendaftar tadinya 190. Kemungkinan besar para peserta itu kesulitan waktu. Hanya sekitar sebulan --juga harus melengkapi patung dengan maket atau denah komposisinya. Tol panitia penilai (11 orang, antara lain pematung Edhi Soenarso, pematung & pelukis But Muchtar, Dirjen Cipta Karya ir Radinal Mochtar, Sekkab Ismail Saleh) berhasil menyisihkan tiga karya terbaik. Satu karya Nyoman Nuarta dari Bandung, satu karya Kelompok Lima dari Yogya dan satu karya kelompok GS & BS.
Dari 63 karya yang masuk memang terlihat bermacam tafsir--terhadap sikap kedua proklamator. Tapi rata-rata menggambarkan Sukarno-Hatta berdiri berdampingan, sementara Sukarno memegang naskah proklamasi. Ada yang menggambarkan kedua kaki kedua proklamator itu merapat. Ada yang kaki kiri di depan, dan kepala mendongak ke atas.
Tapi ada pula yang menafsirkan agak aneh: Sukarno dan Hatta berhadapan, tangan kiri Sukarno mengepit tongkat dan tangan kanannya mengepal diangka setinggi kepala. Hatta di hadapan Sukarno, tenang-tenang saja kedua tangannya ditaruh di depan dan kaki kanan di depan. "Kok seperti hendak berkelahi," kata seseorang yang kebetulan melihat-lihat patung-patung itu di Gedung Pola.
Menengok Ke Kiri
Yang segera dapat…
Keywords: Sayembara Patung Proklamator, Edhi Soenarso, But Muchtar, Ir Radinal Mochtar, Ismail Saleh, Nyoman Nuarta, J. Sumartono, G. Sidharta, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…