Produksi Film Lesu ; Lesu, Adakah Manfaat Yang Bisa Diharap

Edisi: 03/09 / Tanggal : 1979-03-17 / Halaman : 47 / Rubrik : FL / Penulis :


WARUNG di Taman Ismail Marzuki setiap harinya ramai dengan
orang film. Ini pertanda yang jelas bahwa film lagi sepi -
seperti kata seorang seniman yang tiap harinya juga nongkrong di
situ. Sutradara Khairul Umam misalnya secara terbuka mengaku
telah menganggur selama 7 bulan. Sejumlah pemain pembantu
(figuran) yang biasanya ikut panen jika produksi lancar, kini
terlihat lesu di kursi-kursi warung tempat berkumpul para
seniman itu (lihat: Suka Duka).

; Juga di Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail, dan di kantor-kantor
produser -- walaupun orang-orang yang hidupnya tergantung dari
produksi ada juga yang berkunjung ke tempat terakhir itu.
"Daripada nganggur di rumah. Siapa tahu ada produksi, dan kita
kebagian peran," kata salah seorang. Masih di Pusat Perfilman,
kelesuan terbukti jelas jika orang melongok kantor PT Romei
Indah Film. Perusahaan yang mengkhususkan diri menyewakan
alat-alat pembuatan film -- lampu, kamera, lensa -- kini bahkan
tidak bekerja setengah kapasitas. "Biasanya kita kelabakan
meladeni yermintaan," kata seorang pegawai.

; Masa "kelabakan" yang disebut itu tentulah terjadi di
tahun-tahun 1977-1978. Menurut catatan Sinematek Indonesia,
sepanjang sejarah pembuatan film di negeri ini tahun tersebut
merupakan masa paling produktif. Antara Festival Film Indonesia
(FFI) 1977 di Jakarta dan FFI 1978 di Ujung Pandang, tercatat
134 film diproduksi di Indonesia. Catatan Departemen Penerangan
menunjukkan bahwa tahun sebelumnya, 1976, cuma 58 film nasional
yang diproduksi. Lonjakan yang amat menyolok ini juga merupakan
hal yang baru pertama kalinya terjadi.

; Yang juga pertama kali keputusan Menteri Penerangan yang
mewajibkan para importir ikut membuat film. Justru karena
keputusan itulah jumlah film meningkat 100% lebih. Bintang film
yang lagi top, seperti Roy Marten atau Yatti Octavia, masa itu
pernah sekali kontrak 4 film. Beberapa di antara mereka bahkan
ada yang setiap bulannya rata-rata menyelesaikan 2 film.

; Panen demikian tidak pula tanpa akibat sampingan. Produksi yang
mendadak naik membutuhkan banyak tenaga. "Tenaga setengah jadi,
mentah,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Sebuah Film untuk Mutiari dan Lain-Lain
1994-04-30

Sutradara: jim sheridan. skenario: terry george, jim sheridan. aktor: daniel day-lewis, emma thomson, pete postlethwaite.…

M
Madonna, Kejujuran dan Ketelanjangan
1994-01-22

Sutradara: alek keshishian. produksi: propaganda film. resensi oleh: leila s chudori

R
Robin Hood Pelesetan
1994-01-22

Sutradara: mel brooks. skenario: mel brooks, evan chandler, david shapiro. pemain: cari elwes, richar lewis,…