Bukan Ho, Bukan Pula Lapar
Edisi: 18/09 / Tanggal : 1979-06-30 / Halaman : 24 / Rubrik : DH / Penulis :
HANTU kelaparan tampaknya belum jauh beranjak dari Propinsi Nusa Tenggara Timur. Awan gelap itu kini terbang di atas Kabupaten selu yang berbatasan letaknya dengan Propinsi Timor Timur. Kegagalan panen sungguh mengecutkan. Bupati drs. S. Berek yang memimpin kawasan ini, meskipun sudah faham betul rakyatnya sering kurang pangan, cemas dan gelagapan juga.
Sesudah tikus menggempur persawahan di hampir seluruh kabupaten di NTT kini hama keong memperoleh giliran. "Tahun ini pasti lapar pak. Kami tidak bisa tanam kacang hijau pada musim kedua," ungkap Albert Seran, Camat Malaka Timur. Desa Mandeu dan Teun, seperti dicatat Pembantu TEMPO Aloysius Liliwery dari ucapan Albert, adalah daerah yang paling parah digasak keong. Akibatnya, seperti juga terjadi di Kecamatan Boas, Betun dan Besikama -- 2 kecamatan terakhir dikenal sebagai gudang beras, panenan anjlok tajam. "Kini kami hanya bisa memetik 20 blik padi dari setiap hektar. Padahal biasanya dapat 70 blik," kata Nikolas Mau, 57 tahun, petani di Kecamatan Betun. Harga beras…
Keywords: Pangan,  Nusa Tenggara Timur, Drs. S. Berek, Albert Seran, Nikolas Mau, Ignatius Kitu, Pandango SH, Ben Mboi, PT Sumber Ternak, PT Tani Subur, H. Pelapon, 
Artikel Majalah Text Lainnya
HORMAT BENDERA, DUA KALI SEHARI
1985-02-02Semua siswa diwajibkan memberi hormat bendera merah putih sebelum dan sesudah pelajaran. selain memasang wayang…
ANCAMAN-ANCAMAN DARI PUNCAK
1985-01-26Tanah di kawasan puncak menjadi labil dan kualitas serta kuantitas air menjadi merosot. presiden meminta…
ANTRE BEBAS BH DI JAWA TENGAH
1984-04-21Beberapa kabupaten dan kotamadya di jawa tengah, di nyatakan bebas buta huruf.