DISCOTHEQUE DALAM GODAAN

Edisi: 04/01 / Tanggal : 1971-03-27 / Halaman : 38 / Rubrik : HB / Penulis :

TUBUH Akiko Wako bergojang sehingga rambutnja jang pirang
bergelombang. Soelarto pemilik Mini Disco memberi komentar:
"Tidak dibajar". Utjapan itu tidak mematahkan hati a go go girl
berusia duapuluh tahun itu. Ia terus menjentak-njentakkan
tubuhnja mengikuti musik. "Disini setiap orang dapat bergembira
menurut kesenangannja masing-masing. Karena kami membuat disini
sesuatu jang baru jang belum ada di Djakarta", kata Soelarto.
Apakah jang telah dibuatnja?

; Sebuah atap rumah orang Toradja telah dipasang di Djalan Ir H.
Djuanda. Masuk kedalam rumah itu orang akan merasa tertipu
karena tidak mendjumpai masakan padang. Lewat pintu terlihat
sebuah lorong dari batu karang dengan kolam-kolam ikan. Kemudian
melalui sebuah tirai terpentanglah ruangan perut sebuah kapal
pesiar. Ada bar, ada tempat duduk sebanjak duaratus. Ada lantai
gengsot, disampingnja dua bulatan kaju untuk a gogo girl.
Kesannja: sebuah sekotji dimana orang bisa duduk lesehan sambil
melihat tjahaja warna-warni didinding. Ada tangga melingkar jang
menghubungkan keruangan atas. Di atas jang memberikan suasana
geladak ada lampu-lampu jang menjerupai bintang-bintang. Djuga
ada sebuah lantai gengsot dari flexy glass. Duduk disana seakan
sedang berlajar dimalam hari. "Inilah Mini Disco!" kata
Soelarto. "Sebuah discotheque tanpa hostes, tanpa floor show dan
tanpa band. Inilah jang dibutuhkan Djakarta".

; Tanamur. Di Tanah Abang Timur seorang pemuda keturunan Arab
bertjambang lebat memberi komentar: "Betul,…

Keywords: -

---

Foto Terkait