NYONYA-NYONYA DI PUSAT REPUBLIK

Edisi: 08/01 / Tanggal : 1971-04-24 / Halaman : 11 / Rubrik : PT / Penulis :


NJONJA-NJONJA di Pusat Republik, ibu-ibu pedjabat, isteri-isteri
orang penting dalam Pemerintahan - mereka tidak satu matjam.
Tapi dalam bajangan chalajak ramai, mereka punja tjiri-tjiri
jang sama: mereka sudah mendapat semua jang diharapkan. Pangkat
dan djabatan tinggi sang suami. Rumah dan mobil. Tanpa
ketjemasan. Bila njonja rumah lainnja masih tetap merangkap
tukang masak, tukang tjutji, pendjahit, pengasuh dan guru bagi
sang anak, kepala pembukuan, kasir dan tidak kurang pula banjak
jang mendjadi pentjari nafkah, tidak demikian dengar
njonja-njonja pembesar. Dalam gambaran masjarakat, mereka
bukanlah njonja rumah jang biasa lagi. Maklumlah: mereka adalah
kaum VIPiawati.

; Pembantu rumahtangga, paling sedikit tiga orang. Ada vacuum
cleaner untuk membersihkan abu rumah, dan lemari espun "bukan
barang jang lux lagi", seperti dikatakan njonja Sudharmono,
isteri Sekretaris Kabinet. Njonja-njonja ini tidak perlu
dag-dig-dug lagi melihat datangnja tukang rekening listrik,
karena air, listrik dan telepon di bajar oleh negara.

; Menit-menit jang dirampas

; Masjarakat berpendapat bahwa para VlPiawati adalah wanita-wanita
jang tidak pernah kekurangan uang. Selop penjangga kakinja tidak
pernah lagi mengindjak tanah karena langkah-langkahnja selalu
berputar dari permadani kemobil dan turun kepermadani jang lain.
Chalajak ramaipun berkesimpulan hahwa VlPiawati adalah mahluk
jang tidak pernah mengalami kekurangan lahir dan batin.

; Tetapi sangkar jang indah, dengan ubin terasso bahkan banjak
jang dibuat dari marmer aneka warna, permadani jang lembut
dikaki dan sofa jang empuk, tidak selamanja dapat dinikmati oleh
sepasang merpati penghuninja. Sebagian besar dari suami-suami
VlPiawati ditelan oleh kesibukan kantor. Menit-menit duduk
bersanding dirampas tanpa ampun oleh rapat dan rapat. "Untung
sekali saja, kalau suami bisa pulang djam 7 malam", kata njonja
Sudharmono. Ternjata dia tidak sendirian. Hampir semua VlPiawati
jang ditanja mengeluh karena suami-suami mereka mendjadi djarang
sekali bertemu dengan anaknja. Sebab itu njonja Emil Salim
selalu "memaksakan" suaminja pergi keluar kota kalau hari Sabtu
siang telah tiba. "Demi keselamatan Emil sendiri", kata sang
njonja. Djuga karena setengah Sabtu dan seluruh Minggu adalah
hari keluarga, "lima hari tjukup dong buat negara".

; Ajah dan anak djadi main kutjing-kutjingan. Anak pergi sekolah
si ajah belum bangun. Sampai anak mau tidur malam, muka sang
ajah belum djuga mereka lihat. Njonja Frans Seda sering
ditinggal suaminja turne keluar kota. Njonja Ali Murtopo selain
sering ditinggal dinas luar kota, djuga tamu jang datang kerumah
tidak pernah kering-kering. Tapi jang paling tangguh adalah
Ketua Bappenas. Kalau tidak keluar negeri, Widjojo Nitisastro
lebih lama terpaku dikursi kantor dari pada selondjor di kursi
malas dirumah. Sang isteripun, tanpa menuntut apa-apa berkata
dengan polos "tudjuh hari dia tidak pulang". Ini kalau RAPBN
sudah mendekat. Kantorpun berfungsi seperti rumah. Menteri
Perdagangan Sumitro di samping ruang kerdjanja ada kamar mandi
dan dipan.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
MEMPERBAIKI KETURUNAN
1994-05-14

Penyanyi ruth sahanaya ,27, menikah dengan jeffrey waworuntu, 29, di bandung. resepsi di hotel papandayan…

N
NOVELNYA LARIS UNTUK SINETRON
1994-05-14

Y.b. mangunwijaya genap berusia 65 tahun. perayaan ulang tahunnya berlangsung di hotel santika, yogyakarta, dengan…

P
PENYAIR JUGA BAYAR LISTRIK
1994-05-14

Penampilan rendra, 59, di panggung gedung olahraga kridosono, yogyakarta, memukau penonton. ia membawakan beberapa sajaknya…