NYONYA TIEN SOEHARTO THE FIRST ...

Edisi: 08/01 / Tanggal : 1971-04-24 / Halaman : 16 / Rubrik : PT / Penulis :

PENGALAMAN hidup njonja Tien Soeharto ada tiga matjam. Ketika
Siti Hartinah tinggal dikampung Temanggungan Kulon, Sala.
Ketika berpindah-pindah mengikuti suaminja jang mendjadi
pradjurit TNI/AD. Jogja, Salatiga, Sala, Semarang dan Djakarta.
Dan jang terachir, dimana puntjak tertinggi telah dapat
ditjapainja, mendjadi Ibu Negara, isteri Presiden Soeharto.

; Ajahnja, Kandjeng Raden Mas Tumenggung Sumoharjomo, adalah
pegawai pamong pradja Mangkunegara jang tidak kaja. Anak
sembilan orang, empat diantaranja perempuan dan Siti Hartinah
adalah anak jang kedua. Kehidupan Pak Sumoharjomo kalau tidak
dikatakan melarat, gadji sang ajah hanja tjukup dari tangan
kemulut sadja. Sehingga ketika ajahnja harus pensiun di tahun
1941, Tien harus berhenti sekolah (waktu itu dia duduk disekolah
dasar Wonogiri). Karena "masih banjak adik-adik saja jang
memerlukan biaja". Bukan itu sadja. Bu Harjomo bahkan harus
turut membantu mengepulkan asap dapurnja dengan mendjual makanan
jang dibuatnja sendiri.

; Tien Soeharto jang hidup ditiga djaman (Belanda, Djepang dan
Republik) merasakan djuga apa jang dinamakan dipingit. Kerdjanja
sehari-hari hanja membatik dan mendjual hasil batikannja itu.
Dibalik katjamatanja, Tien Soeharto tampak berkatja-katja
mengingat masa silamnja. Rupanja, sang gadis ini tidak betah
diam didalam sangkar terus menerus. Ketika sebuah kainnja laku
didjual enam rupiah, diapun memberanikan diri untuk turut les
mengetik, "Walaupun waktu itu ajah…

Keywords: -

---

Foto Terkait