D2S

Edisi: 15/01 / Tanggal : 1971-06-12 / Halaman : 24 / Rubrik : HB / Penulis :

BADUT-BADUT keradjaan sepeda Jogjakarta lebih beruntung dari
sedjawatnja di Djakarta. Mereka berhasil mematahkan dongeng jang
menjebutkan bahwa para badut sukar dihimpun. Di Ngadiwinatan NG
II no. 103 tersebutlah seorang badut gemuk jang bernama
Atmohadi, mengepalai sebuah markas badut-badut. Perhimpunan ini
menamakan dirinja "Keluarga Besar Pelawak se Jogjakarta".
Kedalamnja bergabung hampir seluruh tukang kotjok perut dengan
pasangan-pasangan dan gajannja masing-masing. Badut-badut
Mahasiswa. badut-badut peladjar, badut-badut RRI, badut-badut
ketoprak jang sudah terkenal djuga jang belum terkenal. Mereka
telah berhasil bersekongkol mengotjok penontonnja setjara
beramai-ramai dalam beberapa kali pertundjukan chusus di Gedung
PPBI. Seperti panggung Sri Mulat Surabaja, mereka memilih
lakon-lakon Mahesa Djenar dan sebagainja serta djuga mengadjak
biduan-biduan jang sedang tenar seperti Tanti Josepha,
Christine, muntjul sebagai primadona-primadona mereka. Tapi itu
semua tidak penting.

; Ada tiga orang konjol jang tergabung dalam keluarga besar itu
jang pantas untuk ditjeritakan. Karena peranan mereka dalam
setiap kali kegiatan. Mereka mempunjai penonton-penonton chusus
memang datang kesetiap pertundjukan hanja untuk melihat mereka.
Kelompok ketjil ini menamakan dirinja D2S. Meskipun memakai dua
S tetapi tidak ada hubungannja dengan G 30 S.…

Keywords: -

---

Foto Terkait