TREMELOUS & KUS PLUS

Edisi: 39/01 / Tanggal : 1971-12-04 / Halaman : 37 / Rubrik : HB / Penulis :

DALAM kamus Inggeris-Indonesia terdapat kata "tremulous" artinja
"malu", tapi band "The Tremolous" jang muntjul di Istora Senajan
ternjata tidak malu-malu djedjingkrakan. Mungkin karena kata
Inggeris jang ada dalam kamus itu memakai "u" sedang nama band
tersebut menggunakan "e". setelah huruf "m". Tidak malu-malunja
The Trems tersebut bukan berarti over-acting, lantaran gojangan
mereka dalam berdjingkrak tjukup normal dimata orang awak.
Itulah tjiri chas band Inggeris tersebut jang paling banter
mengadjak penonton ikut bertepuk-tepuk apabila mereka menganggap
lagunja tjukup mengasjikkan. Rupanja mereka telah mendengar
tentang band Marmalade jang datang ke Indonesia lebih dulu dari
mereka, dimana penonton hampir-hampir tak terkendalikan marahnja
ketika seorang pemain Marmalade mentjiumkap sepatunja kehidung
seorang pengundjuag. "Memang begitu permainan Marmalade", kata
Dave Munden, drammer The Trems dalam suatu kesempatan wawantjara
di airport Kemayoran. Mereka kenal Marmalade bukan sadja karena
setanah air, tapi djuga karena agen show-bussiness mereka sama.

; Karl Marx. Keempat pemuda tanggung jang berpengalaman 10 tahun
di bidang musik pop itu lebih beruntung dari Marmalade karena
dalam poll band pop jang diselenggarakan oleh madjalah musik
terkemuka di London, Disc Music Echo untuk tahun 1970-1971, The
Trems bisa menduduki anak tangga…

Keywords: -

---

Foto Terkait