TRADISI BERDARAH

Edisi: 45/01 / Tanggal : 1972-01-15 / Halaman : 22 / Rubrik : HB / Penulis :


BRIGADE sampah jang bangun dinihari, awal tahun ini seperti
mendapat tjuti. Kertas sisa mertjon jang biasanja sanga
merepotkan dalam lepitan rumput djalan, sekarang tiada lagi.
Inikah pertanda tradisi dar-der-dor telah dapat ditjegah?
Putjatnja upatjara penguburan tahun 1971, memang mendjengkelkan
mereka jang terbiasa dengan malam achir tahun jang bergelora.
Kenapa sekarang ini tampak kurang darah? Sebenarnja perlengkapan
seperti terompet pandjang kertas pepsodent, petasan, bulan,
bahkan kesempatan, tjukup tersedia. Tetapi entah kenapa ratusan
ribu orang jang mengisi sisi djalan diseluruh urat nadi Djakarta
pada malam itu, agak kaku dan ragu. Apakah gara-gara pemimpin
upatjara Ali Sadikin -- jang biasanja menjulut kembang api dan
petasan pada djam 00.00 tak berkenan hadir? Atau orang sudah
bosan darah?

; Sjariful Alam, Kepala lumas DCI beberapa waktu sebelumnja dengan
lesu memberi kabar: Pedjabat Gubernur DCI…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

B
Bulan Denpasar Manggung di Jakarta
1994-01-22

Lagu itu cukup komunikatif, iramanya sesuai dengan selera kita, dan memang aslinya denpasar moon berirama…

S
Sangkuriang Memburu Cinta
1993-06-12

Cerita klasik sangkuriang dipentaskan di bandung. eksperimen baru yang didominasi musik ini baru setingkat opera.…

P
PERSEMBAHAN SEORANG RUTH
1993-02-06

Ruth sahanaya mengadakan konser tunggal di tim, jakarta. ia penyanyi terbaik indonesia dan mau bersusah-susah.…