RUPIAH TERAKHIR UNTUK BOROBUDUR

Edisi: 03/02 / Tanggal : 1972-03-25 / Halaman : 37 / Rubrik : PWS / Penulis :

TIDAK kurang dari dua djuta bungkah batu telah diukur lalu
disusun dalam tumpukan menggunung. Sebagian atu batu itu
dibentuk sebagai dinding-dinding berpa relief-relief ungkapan
adjaran Mahayana. Kalau direntang, dinding berukiran itu akan
mentjapai djarak 41 kilometer, dengan selingan 504 buah patung
Budha dalam posisi samadi jang anggun, mengawal ke-9 buah
tingkat jang ada. Semua terudjud dalam tatahan halus dari 10.000
pasang tangan pekerdja jang mengabdi atasnama "Nan Kuasa"
ataupun hanja karena keengganan terhadap penguasa waktu itu.

; Itu adalah tjandi Borobudur tidak djauh setelah pembangunannja
pada tahun 800 Masehi. Sjahdan, adalah seorang radja anggota
Wangsa Sjailendra jang sedang menguasai seluruh Djawa Tengah,
berkeinginan mendirikan tjandi terbesar sebagai tempat sutji
bagi para pendeta dan penziarah agama Budha. Tetapi hanja
sekitar 150 tahun lamanja Borobudur mendjadi pusat ibadah. Pada
permulaan abad ke-10, ketika keradjaan Mataram I djatuh, pusat
kegiatan politik dan kebudajaan berpindah kesebelah timur.

; Raffles. Maka bersama berbagai monumen Budha lainnja didaerah
itu, Borobudur-pun terbengkalai. Tidak berbeda dengan tumpukan
batu-batu di sungai, tjandi itu terlupakan. Manusia dan alam
setjara bersama-sama atau berganti-ganti merubah udjudnja
semula. Tangan-tangan djahil memisahkan bagian-bagian tertentu,…

Keywords: -

---

Foto Terkait