Mengapa Bintang Film Itu-itu Juga ?

Edisi: 16/02 / Tanggal : 1972-06-24 / Halaman : 37 / Rubrik : FL / Penulis :

DIBAWAH sinar matahari jang terang benderang kamera jang
berselubung kain hitam berada diatas tripod jang berdiri megah
para crew dengan reflektor ditangan, djuru kamera dengan
light-meter Dan sutradara jang gelisah. Semuanja menanti.
Karena, meskipun semuanja sudah siap, kalau Farouk Afero belum
muntjul pengambilan film Onny Perawan Buta tidak bisa
berlangsung. Kesal menanti, sutradara Lilik Sudjio ambil
putusan: petjat Farouk, ganti orang lain. Pergantian memang
terdjadi, tapi soal tidak selesai. Sebab Farouk jang konon tidak
datang karena sibuk pada film lain, menjangkal melalaikan
kontrak.

; Soal siapa jang salah antara Sudjio atau Farouk, sampai kini
tidak pernah diputuskan hakim. Walaupun Afero pernah menjebut
isterinja sebagai pihak jang merasa dirugikan nama baik
suaminja, dan karena itu berhasrat mengadjukan perkaranja
kepengadilan, namun hingga kini pengadilan tidak pernah menerima
perkara mereka. Tapi dari kedjadian itu orang, tidak bisa tidak,
pasti tiba pada pertanjaan: Apakah kita kekurangan aktor?
Pertanjaan itu bukan sadja timbul lantaran kasus Sudjio-Farouk,
sebab kasus jang sama djuga terdjadi antara produser Malin
Kundang dengan Soekarno M. Noor dan Dicky Zulkarnaen, serta
banjak lagi lainnja jang tidak sempat masuk koran, walaupun
tjukup membuat para produser dan crew pada menggerutu.

; Kebangkitan.

; "Kita memang kekurangan aktor dan aktris", begitu djawab Sofia
W.D. sebagai ketua Parfi (Persatuan Artis Film). Djawaban jang
sama djuga datang dari pimpinan PPI (Persatuan Produser Film)
Turino Djunaidy, maupun direktur LPKD (Lembaga Pendidikan
Kesenian Djakarta) Asrul Sani. Kalau rnenurut tokoh…

Keywords: -

---

Foto Terkait