WAYANG KULIT « MALAM

Edisi: 19/02 / Tanggal : 1972-07-15 / Halaman : 22 / Rubrik : SR / Penulis :


BELUM kita ketahui sampai dimana sebenarnja hak kita untuk
mentjampuri kesenian-kesenian jang sudah tua. Keinginan untuk
mewarisinja kadang-kadang terantuk langkah kepada nafsu besar
untuk mentjampuri keutuhannja. Soalnja ada kemauan agar
seni-seni itu, tidak hanja mendjadi padjangan dalam museum,
tetapi djuga sebagai satu bagian dari kebudajaan jang masih
hidup dan apabila perlu berkembang. Soalnja lagi ada kemauan
tidak hanja untuk menilai segi historisnja tetapi djuga untuk
mempergunakannja sebagai kekajaan generasi kini tanpa kekurangan
kebanggaan: kepribadian nasional. Maka lahirlah dua djalur jang
masih belum pasti mana jang mau dipilih: memelihara segala jang
tua itu tanpa mengurangi keutuhannja, atau sedikit-sedikit
menambal sulam dengan badju-badju luar agar tidak…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

D
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16

Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…

Y
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16

Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…

P
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05

Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…