Menegakkan Kembali Blambangan

Edisi: 32/02 / Tanggal : 1972-10-14 / Halaman : 32 / Rubrik : HB / Penulis :

DI ujung Timur Pulau Jawa, para penduduk menghapal cerita
pembunuhan Sri Tanjung. Wanita ini hidup sekian tahun yang lalu
dengan kesempurnaan wajah yang sukar dilukiskan. Kecantikannya
menyebabkan raja Sindurejo yang bertahta kala itu iri hati.
Dengan akal yang busuk difitnahlah wanita ini telah berbuat
serong, sehingga suaminya patih Sidhopakso murka. Wanita rupawan
yang terlalu cantik itu diseret ke belakang gardu luncup di
sumur langgar, langsung dikirim ke alam baka. Jasadnya
dicemplungkan ke dalam sumur. Ajaib, sumur itu mengepulkan bau
wangi sebagai pertanda wanita tersebut tak berdosa. Itulah
awalnya, para penduduk di sana mendapatkan sebutan untuk
daerahnya: Banyuwangi.

; Di salah-satu sudut Banyuwangi, kini disebut desa Kedungrejo
Kecamatan Muncar, didapatkan reruntuhan istana yang dinamakan
umpak sanga. Konoll inilah peninggalan kerajaan Blambangan yang
dikuasai raja Menakjingga. Tidak tersangka para penduduk di sana
mempunyai kebanggaan yang lumayan juga terhadap tanah
Menakjingga itu. "Blambangan Banyuwangi mempunyai ciri-ciri
tersendiri yang sulit dicarikan persamaan…

Keywords: -

---

Foto Terkait