MERENTANG NADI EKONOMI

Edisi: 33/02 / Tanggal : 1972-10-21 / Halaman : 48 / Rubrik : DH / Penulis :


SEMENTARA kereta api sedang jalan, orang bisa melompat turun,
kencing sebentar dan bersuci dengan daun lantar melompat lagi ke
atas gerbong meneruskan perjalanan. Ini bukan isapan jempol,
tapi sungguh-sungguh terjadi di Aceh di mana kereta api hanya
mampu merangkak 25 Km per jam. Tidak aneh, sebab seluruh
onderdil, rel, gerbong dan lok yang ada kecuali 8 lok diesel
mini sumbangan Frans Seda dan 10 lok pampasan dari Jepang masih
warisan ASM (Atjehs Staatsspoormaatschappij) se abad yang lalu.
Sementara tahun berganti tahun, sudah lama kereta api tidak
menjadi alat angkutan darat yang terpenting di Aceh. Seperti
dikatakan Kepala PNKA Eksploitasi Aceh, M, Djunaed yang hanya
mampu mengumpulkan uang karcis 2 juta rupiah tiap bulan,
"sekarang saingan datang dari jalan raya". Maksudnya: bis, trek
dan mobil-mobil lain.

; Keriting

; Keadaan jalan-jalan raya dan jalan propinsi juga tidak berbeda
banyak seperti ketika ditinggalkan Belanda, yang membuatnya
semata-mata untuk mengangkut serdadu. Begitu juga jaringan
kereta api. Itu sebabnya yang terbaik hanyalah jalur-jalur
sepanjang pesisir Timur, yang menghubungkan Banda Aceh dengan
Medan. Jalan-jalan ke pedalaman belum sempat difikirkan di
tengah kesibukan baku tembak dan baku tikam. Begitu pula waktu
T. Daud Beureuh. mulai menghunus rencongnya, tidak sedikit rel
dan gerbong kereta menjadi mangsa api, sementara tiap tahun
banjir menggilas jalan raya antara Langsa dan Lhokseumawe.
Pemandangan ini lah yang terpampang di depan mata Pemda dan
BPPA, ketika mereka berniat membangun landasan ekonomi daerah
ini, 4 tahun lalu. Serta merta dibidiklah sasaran pembangunan
jangka pendek tubuh Aceh yang penuh balur-balur perang:
membangun prasarana, sebagai "urat nadi" pembangunan ekonomi.

; Empat tahun berlalu, tapi wajah Aceh tetap belum banyak berubah.
Gubernur Aceh sendiri kalau mau melawat ke Aceh…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

H
HORMAT BENDERA, DUA KALI SEHARI
1985-02-02

Semua siswa diwajibkan memberi hormat bendera merah putih sebelum dan sesudah pelajaran. selain memasang wayang…

A
ANCAMAN-ANCAMAN DARI PUNCAK
1985-01-26

Tanah di kawasan puncak menjadi labil dan kualitas serta kuantitas air menjadi merosot. presiden meminta…

A
ANTRE BEBAS BH DI JAWA TENGAH
1984-04-21

Beberapa kabupaten dan kotamadya di jawa tengah, di nyatakan bebas buta huruf.