ETALASE MEWAH DI KAKI LIMA ...

Edisi: 35/02 / Tanggal : 1972-11-04 / Halaman : 44 / Rubrik : MOD / Penulis :


LAMPU di pentas masih tetap menyala. Pembawa acara mengumumkan
atraksi berikutnya: pameran pakaian. Musikpun lantas mengalunkan
irama searah dengan jalannya peragawati. Satu, dua, empat
peragawati pada muncul, berjalan terseok-seok di atas panggung
Setelah sekian rentetan, acara selesai. Penonton bertepuk dan
keluarlah pengumuman, bahwa lantai dansa dipersilakan dipakai
lagi. Akan pameran pakaian, begitu tepuk-tangan basa-basi
berhenti, hilang pula lintasan pikiran tentang baju-baju yang
dipamerkan. Paling banter yah, beberapa hostes lantas
mengangankan bahwa model nomor sekian akan mereka suruh jahitkan
untuk pakaian kerja mereka nan santai itu.

; Bagi seorang perancang mode di Indonesia, memamerkan hasil-hasil
ciptaan hukan jaminan bahwa baju-baju ersehut pasti dibeli yang
hadir. Hadirin memang bersedia menonton, tapi cuma itu.
Karenanya dilihat dari segi promosi sasaran pameran memang tidak
selalu mengena. Tak jarang pula di kalangan pengunjung, apalagi
di tempat semacam kebingungan sambil bergurau: model baju-baju
itukan yang harus dinilai atau kapstok pakaian jang berseliweran
dan tampaknya samua membikin gemas?

; Pakaian Bagus Di Balik Kaca

; Klab-klab malam tentulah sudah bijaksana, bila mereka menghargai
pameran pakaian sebagai salah-satu variasi sekedar pengganti
acara striptis, misalnya. Demikian pula bila sebuah atraksi yang
diusahakan besar-besaran dikuatirkan akan sepi pengunjung
seperti misalnya acara balapan ing di enayan Jakarta, merekapun
mengundang peragawati-peragawati untuh sekedar menambah jumlah
karcis yang terjual. Orang memang boleh meremang bulu kuduknya
untuk mengira-ngirimkan apa sebenamya hubungan antara anjing
yang berlari-lari dan pakaian-pakaian aneh yang digoyang-goyang
oleh tubuh-tubuh yang molek. Meski begitu demam "mode pameran"
(yang belum tentu berarti pameran mode) yang diperkirakan ada
sedikit mengandung manfaat misalnya saja apa yang diusahakan
Pemerintah Daerah Jawa Barat untuk sekedar - yah meramaikan
objek-objek pariwisata. Misalnya pameran di kawah
Tangkubanperahu dan di Jatiluhur, yang memang sepi. Toh,
kalaupun orang lantas beramai-ramai datang ke sana, demi Allah
belum bisa dipastikan mereka memang lebih tertarik kepada
pakaian - dan bukaul kepada tubuh-tubuh nan yahud. Tak jauh dari
itu adalah bila sesuatu pameran, seperti yang kerap sekali
terjadi, diselenggarakan untuk sesuatu acara amal. Jenis ini
biasanya diprakarsai wanita-wanita kalangan atas sambil mengisi
waktu mereka yang senggang dan sekedar membuang kelebihan duit
di kantong para suami yang tebal.

; Maka tak jarang orang berkata, bahwa dunia mode di Indonesia
ibarat etalase. Dari trotoar orang menengok ke dalam lewat kaca,
kepada baju-baju aneh dan boneka-bonwka jelita bak lilin.
Meskipun bukan tidak terdapat kesibukan di ruang di balik kaca
tersebut, dan meskipun orang bukan tidak memeras-meras kepala
dan mencucur-cucurkan keringat di sana, namun di mode di
Indonesia memang belum sebesar capung untuk diperbandingkan
misalnya saja, dengan apa yang berkembang di luar negeri sana.
Orang bisa bercerita panjang lebar bahwa perlindungan terhadap
hak cipta bagi pala perancang di Eropa dan Amerika misalnya,
merupakan jaminan bagi sahnya kehidupan mode sebagai satu dunia
yang punya otoritas besar. Sedang Non Kawilarang, salah-seorang
perancang paling menonjol di kalangan PAPMI (Persatuan Ahli
Perancang Mode Indonesia), terpaksa masih harus merasa rela bila
rancangannya latas dijiplak -- dengan diotak-atik di sana-sini…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Sang Cindy-"rella" Dunia Mode
1994-06-11

Model top dunia, cindy crawford, hadir di jakarta. ia menjadi bintang tamu pada acara pemilihan…

M
MENJAJAL AMERIKA
1992-01-04

Indonesian sports club (isc) menggelar peragaan busana indonesia di los angeles, amerika. selain mempromosikan indonesia,…

B
Busana Ganjil untuk 1993
1992-12-05

Peragaan busana ipbmi menjadi salah satu kecenderungan mode tahun depan. mode 1993 tetap panjang dan…