SENIMAN PINGGIR JALANAN

Edisi: 37/02 / Tanggal : 1972-11-25 / Halaman : 32 / Rubrik : SR / Penulis :


MULA-MULA, kawat jemuran dilekuk-lekukkan menurut bentuk yang
dikehendaki. Kemudian dibuatlah adonan semen dan pasir. Adonan
ditemplokkan ke kawat. Plok, plok. Akhirnya jadi. Pertama
tubuhnya, lantas kepalanya dan kaki. Inilah raga kasar seekor
burung bangau. Amirullah, si pecmbuat patung, kemudian
meletakkan hasil kerjanya yang belum kering betul di tempat
teduh tapi cukup angin, agar jadi keras dan kuat. Taraf
selanjutnya, mengampelas dan membuang bagian-bagian yang salah
tonjol. Akhirnya itu bangau dicat putih, sementara paruh dan
kaki diberi warna kuning.

; Amirullah adalah salah seorang pematung (baik seniman atau
bukan) dan penjaja barang-barang sebangsa itu, yang mangkal di
kakilima Jalan Gatot Subroto. Bersama sang ayah, ini Amir yang
pernah duduk di kelas III SMP tidak mengaku punya bakat atau
pernah belajar membuat patung. "Namanya juga cari makan",
katanya. "Cuma waktu duduk di sekolahan, selalu dapat ponten
baik untuk menggambar dan pekerjaan tangan". Dan selama tiga
tahun Amir…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

D
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16

Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…

Y
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16

Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…

P
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05

Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…