Malin Kundang Memang Cilako
Edisi: 42/02 / Tanggal : 1972-12-30 / Halaman : 24 / Rubrik : FL / Penulis :
TIDAK kurang dari almarhum Umar Ismail sendiri ketika itu yang
telah memainkan tangan. Bukan sebagai tanda Cut buat juru kamera
melainkan sebagai sebuah kepalan yang di Jotoskan kerahang
seorang bernama Weskin, pemegang kuasa tunggal soal perbioskopan
di kawasan Jawa Barat termasuk Jakarta. Itu peristiwa di tahun
1954. Mengapa sang sutradara yang terkenal bertangan halus itu
sampai main tonjok? Tentu ada pasal. Di tahun-tahun itu produksi
film pribumi keadaannya bagai kaum paria. Bioskop-bioskop kelas
wahid membarikade dirinya bagi kemungkinan giliran masuknya film
jenis ini. Dan ketika menerima jotosan Usmar konon Weskin hanya
balas berkata "Saya memahami sikapmu, karena untuk kepentingan
tanah airmu". Tidak terjadi duel. Juga tidak tersiar sentimen
rasial. Sebab tak lama kemudian gedung Metropole satu-satunya
yang termewah waktu itu--mulai membuka pintu buat memutar film
"Krisis". Sekaligus dengan hasil yang lumayan mengagetkan:
sanggup bertahan 35 hari, bahkan di hari terakhir masih tetap
penuh. Soalnya kemudian Metropole menghentikan pertunjukan
karena ada ancaman dari MGM, bila giliran tak juga disediakan
bagi film yang diageninya kontrak niscaya bubar.
; Cabe rawit. Film memang barang dagangan, setidaknya begitu
satu-satunya kesimpulan yang ada di…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Sebuah Film untuk Mutiari dan Lain-Lain
1994-04-30Sutradara: jim sheridan. skenario: terry george, jim sheridan. aktor: daniel day-lewis, emma thomson, pete postlethwaite.…
Madonna, Kejujuran dan Ketelanjangan
1994-01-22Sutradara: alek keshishian. produksi: propaganda film. resensi oleh: leila s chudori
Robin Hood Pelesetan
1994-01-22Sutradara: mel brooks. skenario: mel brooks, evan chandler, david shapiro. pemain: cari elwes, richar lewis,…