Melodrama Dan Mutiara

Edisi: 45/02 / Tanggal : 1973-01-20 / Halaman : 25 / Rubrik : FL / Penulis :


FILM berwarna kedua Wahyu Sihombing ini pasti lebih baik dari
film pertamanya yang berjudul Matinya Seorang Bidadari. Ditulis
oleh :Asrul Sani, Mutiara Dalam Lumpur ini jauh lebih mudah
diikuti dan menyenangkan untuk dinikmati. Paling sedikit
kenyataan ini memperkuat pendapat tentang kegagalan Bidadari
yang bersumber pada skenarionya. Menyadari hal itulah rupanya
maka Sihombing memutuskan untuk tidak menulis, melainkan hanya
menyutradarai.

; Tentu tidak harus menjadi selesai persoalan jika Asrul Sani yang
menulisnya. Kisah cinta dua anak manusia ini sebenarnya
berkehendak menjadi sebuah dongeng yang indah pada mulanya
sedemikian rupa sehingga orang tidak merasa perlu mempersoalkan
asal-usul Khalid yang tiba-tiba muncul dari sebuah perahu yang
menghilir di sungai. Fantasi yang harus menulangpunggungi sebuah
cerita ternyata kurang menyertai Asrul ketika menuliskan kisah
ini. Selain agak skematis, nuansa-nuansa yang hilang oleh
kurangnya fantasi itupun membawa akibat yang berbau…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Sebuah Film untuk Mutiari dan Lain-Lain
1994-04-30

Sutradara: jim sheridan. skenario: terry george, jim sheridan. aktor: daniel day-lewis, emma thomson, pete postlethwaite.…

M
Madonna, Kejujuran dan Ketelanjangan
1994-01-22

Sutradara: alek keshishian. produksi: propaganda film. resensi oleh: leila s chudori

R
Robin Hood Pelesetan
1994-01-22

Sutradara: mel brooks. skenario: mel brooks, evan chandler, david shapiro. pemain: cari elwes, richar lewis,…