Cari Mutu, Bukan Cari Kutu
Edisi: 05/03 / Tanggal : 1973-04-07 / Halaman : 45 / Rubrik : FL / Penulis :
KONGRES KFT (Karyawan Film dan Televisi) berakhir. Gubernur Ali
Sadikin yang menerima audiensi penourus baru, menyinggung soal
pemilihan karyawan-karyawan terbaik perfilman Indonesia. "Memang
sejak lama kami mempersiapkan suatu konsep untuk rnengadakan
penilaian terhadap film secara menyeluruh", sambut Soemarjono,
ketua baru perkumpulan orang film tersebut. Konon dari
pembicaraan itulah Festival Film Indonesia tahun 1973 itu
mendapatkan titik tolaknya secara kongkrit. fientu tidak bisa
dikatakan bahwa sebelum Yayasan Festival Film Indonesia tahun
silam didirikan; tidak ada usaha penilaian terhadap pencapaian
dalam dunia film kita. Selain tiga kali Festival Film terdahulu
(lihat Box Festival, Dahulu Kala) sejak tahun 1970, seksi film
PWI Jaya telah pula turun tangan dalam memilih bintang bintang
film terbaik. Meskipun usaha ini mulanya bertolak dari kompetisi
antar para wartawan yang saling berpecah oleh kongres Palembang
1970, hasil kerja pers film itu, paling tidak dinikmati oleh
para bintang yang mereka pilih.
; Entah karena repot atau memang tidak menduga bakal serius
soalnya, tapi "ke-alpaan" fihak panitia festival yang tidak
menghubungi PWI seksi film sebagai yang di-nyatakan oleh Wakil
Ketua PWI Jaya Zulharmans kepada TEMPO -akhirnya hanya
menciptakan ketegangan terselubung di antara mereka. "Jika
dilihat secara terbuka, maka sumber dualisme itu adalah sikap
arrogant prang-prang film, . Yang setelah merasa kedudukannya
sudah kuat baru menunjukkan acting sibuk menyeleng gerakan
festival", tulis Setiadi Tryman di Sinar Harapan pertengahan
bulan silam. W artawan film ini sangat menyesalkan sikap tak
acuh orang-orang film yang dianggapriya tidak bisa menghargai
jasa jasa pers .film, yang sejak tiga tahun silam telah
mengambil alih tanggung jawab mereka.
; Banyak Unsur
; Sebagai ketua pelaksana festival, Soemarjono tidak tanpa
argumentasi. Kepada Martin Aleida dari TEMPO, ia menjelaskan:
"Penilaian. terhadap film tidak bisa dilakukan oleh satu badan
saja, sebab film mengandung banyak unsur". Lalu sambungnya pula:
"Penilaian lebih baik diserahkan kepada orang-orang yang
bergerak di bidang film-, dan sebagai wartawan jangan sampai
terlibat kepada obyek yang selama ini mereka teropong terus,
sebab mereka…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Sebuah Film untuk Mutiari dan Lain-Lain
1994-04-30Sutradara: jim sheridan. skenario: terry george, jim sheridan. aktor: daniel day-lewis, emma thomson, pete postlethwaite.…
Madonna, Kejujuran dan Ketelanjangan
1994-01-22Sutradara: alek keshishian. produksi: propaganda film. resensi oleh: leila s chudori
Robin Hood Pelesetan
1994-01-22Sutradara: mel brooks. skenario: mel brooks, evan chandler, david shapiro. pemain: cari elwes, richar lewis,…