Selamat Tinggal Ho

Edisi: 06/03 / Tanggal : 1973-04-14 / Halaman : 22 / Rubrik : DH / Penulis :


TRENGGALEK bukit Gunung Kidul tapi nasibnya tidak berbeda.
Miskin dan gersang, banyak penderita busung lapar. Daerah yang
di masa Hindia Belanda terbagi dua, sebagian masuk Pacitan
sebagian lagi masuk Tulung Agung, sekarang utuh kembali sebagai
sebuah kabupaten. Terletak antara ketinggian 100--900 meter
dengan hanya seperlima tanah yang bisa ditanami, daerah
bergunung-gunung batu ini sangatlah tidak bisa dibanggakan oleh
penduduknya. "Banyak yang tidak mau mengaku asal Trenggalek",
ujar Bupati Sutran tanp bermaksud menyalahkan siapapun. Konon
para perantau itu yang kembali ke kampung kalau musim hujan dan
menghilang lagi di musim kemarau, umumnya lebih suka mengaku
berasal dari Kediri atau Tulung Agung. Tidak enak rupanya
dipandang sebagai orang miskin. apalagi dianggap keturunan para
penderita busung lapar. Bupati ini rupanya bukan hanya
menghayati kemiskinan Trenggalek tapi ia juga ingin menjebolnya.
Konon penjebolan itu diusahakan sedemikhn rupa, hingga
Trenggalek di targetkan dalam tempo 8 tahun akan dapat
menandingi Jember, itu daerah terkaya di Jawa Timur Turi.
Cita-cita memang perlu,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

H
HORMAT BENDERA, DUA KALI SEHARI
1985-02-02

Semua siswa diwajibkan memberi hormat bendera merah putih sebelum dan sesudah pelajaran. selain memasang wayang…

A
ANCAMAN-ANCAMAN DARI PUNCAK
1985-01-26

Tanah di kawasan puncak menjadi labil dan kualitas serta kuantitas air menjadi merosot. presiden meminta…

A
ANTRE BEBAS BH DI JAWA TENGAH
1984-04-21

Beberapa kabupaten dan kotamadya di jawa tengah, di nyatakan bebas buta huruf.