Matinya Seorang Pegawai Negeri

Edisi: 01/04 / Tanggal : 1974-03-09 / Halaman : 30 / Rubrik : FL / Penulis :

 

SI Mamad yang jujur dan saleh itu menghabiskan umurnya di kantor arsip. Memasuki kantor di zaman normal, zaman yang terus beralih ternyata kurang mampu merasuki watak dan nilai lama yang digayuti si pegawai kecil. Memulai pekerjaan tepat pukul tujuh pagi, Mamad yang setia dengan sepedanya, datang sebelum jam kerja dan pulang ketika menit terakhir terlewatkan. Di tengah-tengah gurau dan permainan anak-anak muda yang mendapati jabatan sebagai atasan-nya, Mamad dengan setia bergelut dengan segala macam arsip dan dokumentasi yang bersimbah debu dalam ruang apek.

Kalau diketahui saja bahwa karya Sjuman Djaja ini mendapatkan Udel (alias Drs Purnomo) sebagai tokoh utamanya, bisa dibayangkan macam apa tontonan yang berjudul Si Mamad ini. Kejujuran dan kebersihan hati dengan amat sempurna direncanakan oleh Sjuman dan diwujudkan oleh Udel. Kepatuhan pada aturan kerja diperlihatkan dengan cermat dan kreatif oleh film ini melalui kehadiran Mamad sebelum jam kantor, dan mulai menjamah pekerjaan ketika jam dinding mengeluarkan suara tujuh kali. Antara jam mulai hingga jam usai, tidak ada waktu yang terbuang, dan itu berlangsung puluhan tahun.

Orang yang malang ini adalah manusia sederhana yang tidak sempat mengawasi zaman yang melintas cepat dalam hiruk pikuknya perubahan. Impiannya menggunakan pakaian priyai tempo dulu tidak ia lepaskan, tapi ketika ia sampai ke sana, mode pakaian karya perancang-perancang dunia sudah menutupi tubuh orang-orang sekelilingnya. Bukan cuma soal mode busana, sebab cara hidup dan nilai-nilai…

Keywords: Salim Said, Film Si Mamad, Sjuman Djaja, Drs Purnomo, Rina Hassim, Aedy Moward, PT Matari Film, Haji Syamsudin, Idris Saldi, Erny Djohan, Anton P. Cekov, 

---

Foto Terkait