BILA MINYAK MENJAMAH

Edisi: 19/04 / Tanggal : 1974-07-13 / Halaman : 38 / Rubrik : SR / Penulis :


DALAM wilayah budaya "remang-remang", apa yang bisa dilihat oleh
mereka yang tinggal di dalamnya?", tanya Umar Kayam, dalam
catatannya untuk pameran lukisan Dunia Minyak Indonesia di ruang
pameran TIM tengah bulan Juni. Baginya kota-kota negeri ini
sesungguhnya secara kulturil adalah wilayah budaya remang-remang
-- yakni suatu wilayah budaya tanggung yang masih mengandung
unsur-unsur yang mirip dengan wilayah budaya lama, tetapi belum
lagi mengembangkan unsur-unsurnya yang baru sama-sekali.
Karenanya ia tidak merasa terkejut kalau melihat lukisan
ladang-ladang minyak milik Pertamina itu oleh beberapa pelukis,
yang sebagian dapat dianggap pelukis terbaik pribumi masa ini
--ternyata bersuasana sunyi, tenteram terpencil, merenung,
murung cerah cantik, gembira -- di samping juga berat,
berminyak, menderu-deru, agresif dan efisien. Pada akhirnya ia
mengajak: "Tapi,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

D
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16

Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…

Y
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16

Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…

P
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05

Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…