Siapa Sunan Gunung Jati ?

Edisi: 26/04 / Tanggal : 1974-08-31 / Halaman : 30 / Rubrik : ILT / Penulis :


AKHIR bulan kemarin Jaksa Agung menerima sepucuk surat. Dikirim
oleh Lembaga Kebudayaan Wilayah III Cirebon, isi pokoknya minta
agar buku Masa Awal Kerajaan Cirebon ditarik dari peredaran,
sembari tak lupa menyebut dua ayat Al-Qur'an. Isi buku terbitan
Bhratara (1973) itu, bagi Lembaga "masih mempunyai stijl :zaman
kolonial Hindia Belanda, dan "telah digugurkan oleh Seminar
Sejarah Jawa Barat tanggal 24 Maret 1974 di Sumedang. Karenanya
ditolak, terutama oleh "seluruh keturunan Sunan Gunung Jati
Cirebon". Tapi surat yang ditandatangani oleh RM Herman
Rajakaprabon dari PS Sulendraningrat itu tidak menjelaskan
lebih. Ianjut, bagian mana yang bergaya kolonial itu. Adapun
yang dianggap sah oleh Seminar Sumedang adalah Paper Sejarah
Cirebon yang dikirimkan pula kepada Jaksa Agung.

; Menurut A. Jayusman dari Bhratara yang mendapat tembusan itu
surat, kepada penanda-tangan itu yang juga mengaku sebagai
Penanggung Djawab Sedjarah Tjirebon bersama staf Kaprabonan
Lemah wungkuk Tjirebon telah menulis Purwaka Tjaruban Nagari,
diterbitkan oleh Bhratara (1972) pula, Dan mereka itulah, yang
tiga tahun berselang menulis surat kepada…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

E
Ekornya pun Bisa Menembak
1994-05-14

Dalam soal ekonomi, rusia bisa dikelompokkan terbelakang. tapi teknologi tempurnya tetap menggetarkan barat. kini rusia…

I
Ia Tak Digerakkan Remote Control
1994-04-16

Seekor belalang aneh ditemukan seorang mahasiswa di jakarta. bentuknya mirip daun jambu. semula ada yang…

P
Pasukan Romawi pun Sampai ke Cina
1994-02-05

Di sebuan kota kecil li-jien, di cina, ditemukan bukti bahwa pasukan romawi pernah bermukim di…