Pembangunan Akar Padi

Edisi: 28/04 / Tanggal : 1974-09-14 / Halaman : 20 / Rubrik : DS / Penulis :


AWAL bulan yang lalu, redaktur TEMPO George Yunus Adicondro
mendapat kesempatan mengikuti Lokakarya Pengembangan Potensi
Manusia di Pedesaan Asia Development of Human Resources in Rural
Asia Workshop, di kota propinsi Samudprakan, di luar kota
Bangkok. Melalui lokakarya yang diprakarsai oleh SELA (Social
Economic Life in Asia), salah satu badan khusus dari padri-padri
Jesuit di Asia yang bergerak di bidang sosial-ekonomi, telah
dikumpulkan sejumlah pekerja sosial swasta maupun pemerintah
yang berkecimpung atau berminat dalam pengembangan masyarakat
desa di Asia. Berikut ini adalah catatan pribadi George yang
mengikuti Lokakarya 3 minggu itu secara aktif; dalam delegasi
Indonesia yang dikeruai oleh Dr. W.P. Napinpulu, sekretris
BUTSI.

; MENGUMPULKAN 160 peserta dari selusin negara Asia dengan
latar-belakang yang berbeda-beda -- tapi dengan keprihatinan
yang sama untuk memperbaiki nasib penghuninya -- bisa merupakan
suatu pengalaman yang cukup menakjubkan. Juga hasil pemikiran
bersama yang dapat disadap dari percakapan-percakapan
orang-orang putih, kuning dan hitam, di ruang tidur, ruang
makan, ruang sidang dan kolam renang selama berkumpul dan
sedikit terasing dari keramaian metropolis-metropolis Asia yang
dengan asyiknya berpacu meniru pertumbuhan menjulang kota-kota
Barat. Meskipun bukan untuk mencetuskan resolusi-resolusi
politik untuk disodorkan ke markas-besr PBB di New York, atau
mendisain rencana-rencana pembangunan ekonomi untuk diterapkan
di negeri-negeri berkembang, buah-buah diskusi itu ada juga
manfaatnya bagi peserta-pesertanya sendiri. Paling tidak, untuk
menyoroti sendiri karya dan karsanya selama ini, berhenti
berpuas diri sambil sejenak keluar dari perangkap rutinitas
kerja, dan juga terbebas sejenak dari belenggu-belenggu sosial
yang memberati pundak, pergelangan tangan dan kaki, waktu tiga
minggu tak terbuang sia-sia. Juga dana sekitar seraturibu dollar
AS dari kantong dermawan-dermawan Jerman yang dihabiskan oleh
padri-padri Jesuit yang memprakarsai eksperimen itu di Bangkok,
bulan Agustus yang silam tak pula percuma.

; 20% Yang Terkaya

; Keprihatinan akan nasib rakyat di pedesaan Asia -- dan di
seluruh Dunia Ketiga -- memang bukan barang baru. Dan pasti
bukan monopoli biro SELA (Social Economic Life in Asia),
organisasi pastor-pastor SJ yang bergerak di bidang
sosial-ekonomi yang berhasil mempertemukan 160 pekerja sosial
dalam Lokakarya Pengembangan Sumber-Sumber Manusiawi di Pedesaan
Asia di Bangkok itu. Sudah sejak di Nairobi akhir tahun yang
lalu Presiden Bank Dunia, Robert McNamara mengungkapkan
kekhawatirannya akan nasib 40% penduduk dunia yang hampir tak
terjamah oleh…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

E
Eropa Bersatu
1994-06-18

Eropa bersatu menghadapi masalah berat, euro-skeptis. arus ini akibat situasi ekonomi dan politik yang memprihatinkan.…

D
Dari Iran ke Contra
1994-06-18

Oliver north, 50, calon kuat terpilih sebagai senator negara bagian virginia, dari partai republik. ia…

U
UU Pro Homo
1994-06-18

Provinsi ontario, kanada, mengesahkan uu homoseks. kaum homo diperbolehkan melakukan pernikahan, mendapat tunjangan, dan diijinkan…