Bing Slamet Meninggal

Edisi: 43/04 / Tanggal : 1974-12-28 / Halaman : 46 / Rubrik : PT / Penulis :


SEOLAH-OLAH ia telah mempersiapkan kepergiannya. Ketika ia
meninggal Selasa siang pekan lalu, sudah setengah tahun ia
tak tampak di depan khalayak. Film kwartet Jaya terpaksa tak
lagi memakai namanya. Bilg Slamet Koboi Cengeng disusul oleh
Ateng Minta Kawin. Untuk membantu pertunjukan wayang orang yang
diselenggarakan Ny. Lies Mashuri 3 minggu yang lewat, Kwartet
Jaya -- memegang peran punakawan -- dilengkapi dengan Kris
Biantoro. Untuk film Ateng Raja Penyamun, Bing juga belum bisa
beranjak. Ia hanya bisa memberi semangat dari kamar tidur. Ia
mencium pipi Iskak sebelum sahabatnya ini berangkat Shooting.
Matanya besar", Iskak kemudian bercerita "dan suaranya
terputus-putus". Seakan-akan ia mempersiapkan Iskak, Ateng, Eddy
Sud dan juga kita semuaÿ20untuk hidup tanpa dia.

; Mulanya adalah acara bulan April itu. Pertunjukan di Tegal
tersebut seharusnya tak diteruskan. Bing sakit perut. Eddy Sud,
yang semula menyangka itu masuk-angin biasa, jadi cemas setelah
rasa sakit itu mengganggu terus sampai legal. Ia mengusulkan
supaya pertunjukan dibatalkan. Tapi Bing menolak. "Nanti
penonton menyangka kita mengibuli mereka dan panitia", katanya,
kurang-lebih; Maka, sementara Kwartetÿ20Jaya main di pentas, Bing
berdiri di belakang elekton. Sekujur tubuhya telah payah. Di
wajahnya sebenarnya tersirat pergulatannya melawan rasa sakit.
Tapi ia ingin tetap tegak di panggung. Iaÿ20mencoba bertelekan
pada elekton. Namun beberapa detik kemudian, ia roboh. Di
antara deretan penonton terdengar ketawa -- seakan-akan Bing
jatuh buatkegembiraan pembeli karcis. Waktu Kwartet Jaya
kemudian bergegas menutup acara, orang baru sadar bahwa
situasinya memang serius. Hanya merekaÿ20atau siapa saja --
tak tahu bahwa itulah isyarat pertama dari sang Maut. Bahwa
itulah penampilan Bing Slamet yang penghabisan.

; Sebab, sejak itu, Bing tak kelihatan lagi. Ia dirawat di RS
Cipto Mangunkusumo Jakarta. Ulu hatinya konon membengkak, dan
dalam saat krisis ia pernah tak sadarkan diri selama 5 hari.
Perawatan dr Pang kemudian meredakan sakit itu. Tapi untuk
istirahat total, ia harus diungsikan ke sebuah rumah di Jl. Dempo
-- rumah adiknya -- dan dirahasiakan dari publik.

; Agaknya orang yang dekat dengannya waktu itu pun sudah was-was.
"Saya memang telah merasa Bing akan meninggalkan kami semua
dalam waktu dekat ", kemudian tutur Eddy Sud rumahnya jadi
peristirahatan. Bing di hari-hari terakhir. Perasaan serupa
barangkali menghinggapi banyak kenalan. Seperti meramalkan
sesuatu menyedihkan pada suatu malam bulan Nopember, TVRI
menyajikan acara "Lagu dan Pencipta" -- dengan Bing Slamet dalam
fokus. Tapi berbeda dengan kelaziman acara ini malam itu sang
komponis tidak hadir di studio. Di layar hanya tampak profilnya
digambal pada kanvas yang besar. Gambar itu melatarbelakangi
kanvas para penyanyi yang membawakan lagu-lagu ciptaannya. Dan
ketika Nien Lesmana menyanyikan Hanya Semalam - ia bagaikan
mengenangkan tahun yang lalu, sewaktu nyonya Jack Lesmana ini
masih sering menyanyi di RRI Jakarta, bersama Ratna dan (tentu
saja) Bing. Banyak penonton terkesiap: TVRI seolah-olah tengah
memperingati seorang musikus almarhum. Untunglah di ujung acara
diperlihatkan wawancara penyiar Anita Rahmanl dengan sang
seniman. Dalam filmnya agak goyang dan kabur itu, mereka tampak
duduk di sebuah rumah yang tak dikenal. Suara Bing pelan, gemetar
meskipun nadanya masih…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
MEMPERBAIKI KETURUNAN
1994-05-14

Penyanyi ruth sahanaya ,27, menikah dengan jeffrey waworuntu, 29, di bandung. resepsi di hotel papandayan…

N
NOVELNYA LARIS UNTUK SINETRON
1994-05-14

Y.b. mangunwijaya genap berusia 65 tahun. perayaan ulang tahunnya berlangsung di hotel santika, yogyakarta, dengan…

P
PENYAIR JUGA BAYAR LISTRIK
1994-05-14

Penampilan rendra, 59, di panggung gedung olahraga kridosono, yogyakarta, memukau penonton. ia membawakan beberapa sajaknya…