Max Havelaar

Edisi: 16/06 / Tanggal : 1976-06-19 / Halaman : 03 / Rubrik : FK / Penulis :


AGAK aneh bahwa Multatuli tak banyak dikutip lagi. Mungkin karena generasi yang mengenalnya, yang merasa ikut terbakar hatinya -- para pejuang kemerdekaan sebelum 'Angkatan 45' -- sudah makin tipis. Mungkin juga karena buku semacam Max Havelaar dianggap hanya berlaku sebagai protes terhadap penjajahan asing, dan kini tak perlu lagi. Empat tahun yang lalu Max Havelaar diterjemahkan H.B. Jassin.

Betulkah ia tak perlu lagi? Bacalah pidato…

Keywords: Max HavelaarH.B. JassinGerard TermorhuienWertheimSartono KartodirdjoNieuwenhuysMultatuli
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

P
PSSI TAMPIL DI SEOUL
1971-05-08

pssi ikut tampil memperebutkan president's cup di seoul. lukman setiawan menganalisa tentang kekuatan pssi. masalah…

S
SEX DAN SEX
1971-03-06

Sex dalam film indonesia sedang ramai dibicarakan. bintang-bintang film, produser & importir film mengeluh tentang…

S
SAYANGNYA, SAYA BELUM MELIHAT MEKAH
1971-03-13

Syubah asa, anggota redaksi tempo, mencari jawaban terhadap masalah haji yang menyangkut banyak orang indonesia.…