Revolusi Tiada Akhir

Edisi: 29/06 / Tanggal : 1976-09-18 / Halaman : 03 / Rubrik : FK / Penulis :


REVOLUSI, kata Mao, bukanlah sebuah pesta makan. Setelah ia meninggal, bisakah bangsanya yang 800 juta itu terus tanpa pesta, biarpun kenduri kecil, seraya bernafas sebentar dan mengatakan bahwa revolusi sedang turun minum? Seorang Maois sejati akan bilang "jangan, bung, jangan". Sebab Mao muak melihat apa yang terjadi di negeri sosialis Eropa Timur dan Uni Soviet.

Sejak Kruschev, orang melucu di sana timbul "komunisme goulash" Ekonominya diarahkan buat memenuhi kebutuhan konsumen, seperti diuraikan…

Keywords: RRTMaoisMargaret MillerKomunisme GoulashKomunisme Kartu Kredit
Rp. 15.000

Foto Terkait


Artikel Majalah Text Lainnya

P
PSSI TAMPIL DI SEOUL
1971-05-08

pssi ikut tampil memperebutkan president's cup di seoul. lukman setiawan menganalisa tentang kekuatan pssi. masalah…

S
SEX DAN SEX
1971-03-06

Sex dalam film indonesia sedang ramai dibicarakan. bintang-bintang film, produser & importir film mengeluh tentang…

S
SAYANGNYA, SAYA BELUM MELIHAT MEKAH
1971-03-13

Syubah asa, anggota redaksi tempo, mencari jawaban terhadap masalah haji yang menyangkut banyak orang indonesia.…