Hembusan Bambu Di Lembah Gempa
Edisi: 10/08 / Tanggal : 1978-05-06 / Halaman : 19 / Rubrik : PWS / Penulis :
BEKAS Dubes Inggeris, John Ford, ketika berkunjung ke Sulawesi Tengah awal tahun lalu telah diajak mampir ke Kulawi, 71 km di selatan Palu. Di sana, dia disambut jelita-jelita Kulawi dengan rok bersusunnya. Lalu dipersilakan menyembelih kerbau secara adat pula. (Sebenarnya hanya simbolis, sebab tangan dubes yang tak berdarah dingin itu hanya menyentuh lengan seorang lelaki Kulawi, yang melakukan pembantaian sebenarnya). Habis itu, bersama para kepala adat, Ford dipersilakan mencuwil-cuwil rebusan kepala kerbau yang disajikan secara utuh di atas tikar. Begitulah ritus pariwisata yang selalu disajikan kepada tamu resmi Pemda Sulteng, sejak tahun-tahun terakhir.
Jalan oto ke selatan dari Kota Palu baru diperkeras sampai Kulawi. Kalau mau dipaksa lagi melewati tebing melalui jalan tanah dan berulang kali menyeberang kali, colt atau jeep mllik juragan toko di Kulawi masih bisa telus lagi sampai ke Gimpu, kira-kira 100 km di selatan Palu. Nah, dari sana orang bisa naik kuda antara 4-5 hari sampai ke Lembah Bada. Atau sebelum sampai Gimpu, tepatnya dari Kampung Lawua yang juga terletak di tepi jalan raya, orang dapat berjalan kaki potong kompas mendaki barisan gunung sampai ketinggian 1800 meter, kemudian turun ke lembah Besoa.
Kedua lembah itu -- Bada dan Besoa -- juga lembah Napu yang terletak lebih ke timur, boleh disebut "Toraja-nya Sulawesi Tengah." Penduduk di sini menyebut dirinya Tolore (= orang dataran tinggi). Atau orang "Poso Gunung" -- mengingat Kecamatan Lore Utara (Napu…
Keywords: Sulawesi Tengah, Bada, Besoa, John Ford, GKST, B. Topuko, A. Winono, Imelda Marcos, Suku Tolore, Dero, Dulua, 
Artikel Majalah Text Lainnya
RUSAK ?
1991-01-05Bali mengalami perubahan setelah ada persentuhan dengan budaya luar dan terbuka untuk para turis. miquel…
BUKAN SEKADAR MEMBANGUN HOTEL
1991-01-05Bali punya andil besar dalam pariwisata indonesia. menjadi tujuan wisata yang memiliki kelas tersendiri pembangunan…
PENUMPANG-PENUMPANG TAK BERBINTANG
1983-09-03Pelayaran perdana km. kerinci, jakarta-padang dan jakarta-ujungpandang. jadi sasaran tukang catut. para penumpang masih semrawut.…