Revolusi Kebudayaan
Edisi: 33/07 / Tanggal : 1977-10-15 / Halaman : 03 / Rubrik : CTP / Penulis : MOHAMAD, GUNAWAN
OPSTIB mungkin sebuah "revolusi kebudayaan," dari atas.
Mungkin kita menyadari ini. Mungkin tidak. Mungkin kita seperti Douwes Dekker yang jadi asisten residen di Lebak dan kemudian jadi termashur sebagai Multatuli yang menulis Max Havelaar. Tapi mungkin kita memang telah berada di jaman lain - dan siapa tahu tak mengulangi kesalahan Dekker di abad 19.
Sebab nampaknya memang ada yang keliru pada Douwes Dekker. Seperti kita ketahui, dari catatan sejarah, 22 Januari 1856 Douwes Dekker tiba di Lebak, Banten. Ia merupakan orang pilihan pribadi Gubernur Jenderal Duymaer van Twist untuk jadi asisten residen di daerah yang miskin itu. Sang Gubernur Jenderal menyukai orang yang "dapat merasakan nasib orang-orang pribumi" itu, dan ia memang keras terhadap penyelewengan: "Saya ingin sekali menghentikan penyelewengan-penyelewengan, dengan sungguh-sungguh,…
Keywords: Operasi Tertib, Opstib, Mohamad Gunawan, Douwes Dekker, Multatuli, Duymaer van Twist, Raden Adipati Kartanatanegara, Prof. Sartono Kartodirdjo, Pangeran Aryo Hadiningrat, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Xu
1994-05-14Cerita rakyat cina termasyhur tentang kisah percintaan xu xian dengan seorang gadis cantik. nano riantiarno…
Zlata
1994-04-16Catatan harian gadis kecil dari sarajevo, zlata. ia menyaksikan kekejaman perang. tak jelas lagi, mana…
Zhirinovsky
1994-02-05Vladimir zhirinovsky, 47, banyak mendapat dukungan rakyat rusia. ia ingin menyelamatkan ras putih, memerangi islam,…