Nasib Wasdri Dan Film Nasional ...

Edisi: 42/07 / Tanggal : 1977-12-17 / Halaman : 53 / Rubrik : FL / Penulis :


Gara-gara jang ditimbulkan oleh tindakan sensor pihak-pihak resmi terhadap fim-fim seperti The Long March, Antara Bumi Dan Langit dan lain-lain, antara lain menimbulkan kegelisahan di kalangan Perfini jang lalu membikin film fiktifnya jang pertama, Dosa Tak Berampun, sebuah saduran dari lakon sandiwara Djepang, Ajahku Pulang.
Pada hakekatnya ini adalah exodus pertama, lari dari pokok-pokok tjerita jang aktuil jang disebabkan oleh guntingan sensor yang makin tajam.

Usmar Ismail, "Sari Soal Dalam Film Indonesia", Star News 25 September 1954.

LEBIH seperempat abad setelah almarhum Usmar Ismail direpotkan oleh 'pihak-pihak resmi,' perfilman Indonesia ternyata masih harus mengalami nasib yang sama Kasus Wasdri yang di bulan Juli yang lalu menjadi bahan pembicaraan, kini tampil sebagai masalah film yang menghebohkan. Niat sekelompok orang film mengangkat kisah Wasdri ke layar putih ditolak oleh yang berkuasa. Alas an? Merongrong kewibawaan Pemerintah - jawab drs Sunaryo St. Direktur Bina Film Departemen Penerangan. Seakan-akan semua jaksa atau instansi pemerintah itu berbuat salah dan sewenang-wenang. Seakan-akan rakyat kecil selalu ditindas oleh penguasa, demikian Sunaryo kepada Syarief Hidayat dari TEMPO.

Kehebohan bermula pada surat penolakan bernomor 3081/Dir-DPF-II/ 1977, tertanggal 18 Nopember 1977, ditandatangani drs. Sunaryo St. Mula-mula persoalan memang akan diseIesalkan secara sederhana: pangganttan judul dan revisi beberapa baglan skenario. Tapl karena sang penulis skenario Yasso Winarto dan Sutradara Nico Pelamonia keberatan, pihak Deppen pun bersikeras. Dan para seniman berkumpul lalu melahirkan protes.

Setelah berdebat sengit selama berjam di sebuah warung dalam kompleks Taman Ismail Marzuki, 3 Desember lalu, pernyataan Melawan Pemasungan Kreativitas ditandatangani oleh sejumlah orang film dan seniman bidang-bidang lain. Lewat koran dan berita dari mulut ke mulut, para seniman dengan segera menyatakan solidaritas. Kemudian ternyata masalah tidak bisa dilokalisir lagi cuma pada kasus film Wasdri.

Selain kasus film Atheis yang juga pernah dilarang pembuatannya oleh pihak Deppen (hingga kini di beberapa daerah tidak boleh diputar), kasus film Siulan Rahasia juga ikut diprotes para seniman itu. Dalam film terakhir ini yang menjadi soal bagi deppen adalah ikutnya Pak Kasur sebagai pemain, sedang ia dianggap masih dalam keadaan "karantina": pernab jadi anggota PGRI non-vaksentral.

Tidak ketinggalan Oma Irama ikut protes: 3 buah lagunya dilarang beredar (lihai Musik). Sejumlah dramawan, termasuk W.S Rendra, juga protes karena pementasan mereka dilarang di beberapa kota. Pelarangan pameran lukisan 'Seni Kepribadian Apa' di Yogya pada bulan Agustus 1977 juga diprotes. 

Di Deppen, para seniman yang melakukan protes diterima Dirjen RTF drs Sumadi Sudah tentu terjadi tarik urat leher di sana. Ucapan Sumadi yang menyebut skenario Wastri sebagai "tidak sesuai dengan kejadian aslinya", dinilai "amat gegabah" oleh W.S. Rendra. "Lho, lalu kenapa ada film yang memadu unsur dokumentar dengan fiksi'?"

Rendra kemudian bertanya: "Kalau pemaduan dokumenter dan fiksi dianggap jelek, apakah memang ada larangan memuat film jelek?" Tentu saja…

Keywords: WasdriFilm NasionalDrs. Sunaryo StDirektur Bina Film Departemen PeneranganYasso WinartoNico PelamoniaTaman Ismail MarzukiFilm AtheisDeppenFilm Siulan RahasiaDewan Kesenian JakartaDrs. Sjuman Djaja
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Sebuah Film untuk Mutiari dan Lain-Lain
1994-04-30

Sutradara: jim sheridan. skenario: terry george, jim sheridan. aktor: daniel day-lewis, emma thomson, pete postlethwaite.…

M
Madonna, Kejujuran dan Ketelanjangan
1994-01-22

Sutradara: alek keshishian. produksi: propaganda film. resensi oleh: leila s chudori

R
Robin Hood Pelesetan
1994-01-22

Sutradara: mel brooks. skenario: mel brooks, evan chandler, david shapiro. pemain: cari elwes, richar lewis,…