Gado-gado

Edisi: 07/35 / Tanggal : 2006-04-16 / Halaman : 111 / Rubrik : BHS / Penulis : Mohamad, Goenawan


MENGAPA kita repot mengurusi bahasa Indonesia?

Jawabannya tak hanya satu. Tapi ada satu pengalaman yang memberi saya motivasi baru untuk ikut bersibuk-diri dengan urusan ini.

Sekali pada tahun 2004 saya menemani Jilal Mardhani yang ingin menyelenggarakan satu pagelaran musik di Singapura. Ia memilih Esplanade, pusat kesenian di kota itu. Kami datang dan ditemui direktur program. Ia halus dan sopan. Ia menolak ide yang ditawarkan.

Esplanade bukan tempat yang cocok, katanya. Menurut statistik, penonton Melayu hanya sedikit yang datang kemari.

Saya bingung sejenak. Mengapa menyebut "penonton Melayu"? Tak pernah terlintas di kepala saya bahwa pertunjukan yang ditawarkan Jilal ditujukan hanya untuk kalangan etnis tertentu.

Tapi kemudian saya sadar: di Singapura, teater terbagi-bagi menurut bahasa…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Pembantu: Dari Rumah Tangga sampai Presiden
2007-11-04

Membantu dan menolong adalah contoh kata yang disebut bersinonim. keduanya dapat saling menggantikan: bisakah membantu/menolong…

P
Pusat Bahasa dan Sultan
2009-10-18

Suatu waktu, cobalah anda membuka homepage resmi pusat bahasa departemen pendidikan nasional, www.pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/. situs tersebut…

M
Metafor dalam Diplomasi
2009-09-06

Sudah 10 tahun bekas provinsi termuda indonesia, timor timur, yang berintegrasi pada 17 juli 1976…