Pramoedya

Edisi: 19/35 / Tanggal : 2006-07-09 / Halaman : 127 / Rubrik : BHS / Penulis : Mohamad, Goenawan , ,


SEORANG tokoh teater terkenal Singapura pernah bertanya: bagaimana hal ini bisa terjadi di Indonesia: orang Jawa--yang ia dengar merupakan mayoritas di Indonesia--rela untuk tak mendesakkan bahasa mereka untuk pegang peran utama?

Saya tak ingat sejauh mana saya terangkan sebab-sebabnya. Tapi dalam soal ini biasanya saya punya "teori".

Pertama, yang disebut "bahasa Jawa" sebetulnya bukanlah bahasa mayoritas. Yang secara resmi disebut "bahasa Jawa" itu praktis hanya bahasa yang dipakai di lapisan atas Surakarta dan Yogyakarta.

Kedua, yang disebut "bahasa Indonesia"--atau lebih tepat: bahasa "Melayu-Indonesia" itu--bukan hanya milik orang yang disebut "Melayu". Sudah berabad-abad ia jadi bahasa pengantar di Nusantara. Dalam proses itu, pelbagai jenis lidah mengucapkannya dan memodulasikannya, dan pada akhirnya bahasa itu tak ada hubungannya dengan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Pembantu: Dari Rumah Tangga sampai Presiden
2007-11-04

Membantu dan menolong adalah contoh kata yang disebut bersinonim. keduanya dapat saling menggantikan: bisakah membantu/menolong…

P
Pusat Bahasa dan Sultan
2009-10-18

Suatu waktu, cobalah anda membuka homepage resmi pusat bahasa departemen pendidikan nasional, www.pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/. situs tersebut…

M
Metafor dalam Diplomasi
2009-09-06

Sudah 10 tahun bekas provinsi termuda indonesia, timor timur, yang berintegrasi pada 17 juli 1976…