Mutiara Di Pinggir Selokan
Edisi: 41/33 / Tanggal : 2004-12-12 / Halaman : 108 / Rubrik : TV / Penulis : Kalim, Nurdin , Yuliastuti, Dian ,
Sebuah acara yang bisa mengetes kadar solidaritas sosial masyarakat kita. Sederhana tapi cukup menyentuh.
DI kios sempit berukuran 3 x 4 meter, ia tinggal sendiri: mencari nafkah dan menghabiskan sisa hidupnya. Perempuan itu, seorang nenek dalam usia 70-an tahun, tentu saja bukan seorang kaya. Dagangannya cuma 10 jeriken bensin masing-masing berisi tiga liter. Ya, di tepi sebuah jalan, di pinggir selokan, Semarang, ia berjualan bensin eceran.
Tapi suatu kali, rutinitasnya terganggu. Seorang pemuda bermotor menghampirinya. Ia mengaku kehabisan bensin tapi tak punya uang buat membayarnya. Memang, tak begitu jelas apa yang selanjutnya diutarakan si pemuda kepada nenek itu. Yang terang, perempuan tua itu bangkit dan mengisi tangki motor dengan seliter bensin, gratis. Si pemuda lalu mengucap terima kasih, pamit, tapi lantas kembali lagi.
Si…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Maria Mercedes
1994-05-14Maria mercedes, opera sabun dari meksiko digemari pemirsa televisi di indonesia. tayangan sejenis banyak diminati…
Ruang Keluarga
1994-04-30Televisi mendominasi ruang keluarga. tayangannya mendapat sambutan negatif-positif. layar kaca ini dianggap bisa membodohi pemirsa,…
Berita dan Pemirsa
1994-05-28Siaran berita televisi mempengaruhi pemirsa. persoalannya, acara itu nilai obyektifitasnya tidak lagi ditentukan oleh dirinnya…