Purnomo Yusgiantoro: "Ini Pil Pahit demi Kesehatan Kita"

Edisi: 41/33 / Tanggal : 2004-12-12 / Halaman : 120 / Rubrik : IT / Penulis : , ,


KETERGANTUNGAN terhadap sumber energi minyak membawa kita pada posisi serba repot. Produksi minyak terus merosot, sedangkan tingkat konsumsinya terus meningkat. Selain itu, "kewajiban" membiayai subsidi energi (membayar selisih harga minyak internasional dengan harga domestik) menyebabkan posisi keuangan pemerintah kian kedodoran.

Tahun ini saja, dengan patokan harga minyak US$ 35 per barel, subsidi energi meroket hingga Rp 63 triliun, hampir lima kali lipat jumlah yang dianggarkan semula. Pemotongan subsidi memang bukan hal yang mustahil. Namun, kebijakan itu hanya bisa dilakukan secara bertahap dan ekstrahati-hati agar tidak menimbulkan keguncangan politik.

Karena itu, upaya mencari sumber energi alternatif selain minyak sudah tak bisa ditawar. Salah satu pilihan adalah gas, yang cadangannya melimpah, harganya murah, dan ramah lingkungan. Untuk mencari tahu kesiapan pemerintah mengkampanyekan pemakaian gas, Tim Suplemen Tempo menemui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Purnomo Yusgiantoro. Berikut ini petikan wawancaranya.

Apa saja yang dilakukan pemerintah untuk mendorong pemakaian bahan bakar gas?

Pemerintah telah membuat beberapa kebijakan seperti cetak biru LNG dan operasionalisasi sejumlah proyek gas. Kendala distribusi dapat diatasi dengan pipanisasi dan pengiriman dalam bentuk gas alam cair. Pembangunan prasarana ini sebagian sudah ada yang rampung.

Selain itu, diversifikasi energi juga tengah berlangsung. PLTG di Palembang dan PLTU Gresik, misalnya, memakai batu bara. PLTG hanya membutuhkan biaya US$ 0,04 per…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Surga di Teluk Cendrawasih
2007-11-04

Surga di teluk cendrawasih

I
Indragiri Hulu Menjawab Tantangan
2007-11-04

Indragiri hulu menjawab tantangan

P
Potensi Sumber Daya Alam Kami Melimpah
2007-11-04

Potensi sumber daya alam kami melimpah