Azahari Diburu, Azahari Merekrut
Edisi: 33/34 / Tanggal : 2005-10-16 / Halaman : 32 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Agustina, Widiarsi , Rosyid, Imron , Purnama, Deffan
DRAMA perburuan itu berakhir menjelang imsak. Saat warga Dusun Wates Kidul, Kecamatan Purwantoro, Wonogiri, sedang sibuk bersantap sahur, rombongan petugas berpakaian hitam dan bersenjata lengkap sibuk menggeledah rumah salah satu penduduk. Mereka sedang mencari lelaki yang kabarnya sudah sebulan terakhir mengontrak rumah Imam Zarkoni, 60 tahun, penduduk dusun itu.
Kebetulan, wajah sang pengontrak mirip dengan ciri-ciri orang yang sedang dicari polisi. Sayang, operasi perburuan pada Jumat dini hari pekan lalu itu tak membuahkan hasil. Lelaki tinggi besar yang jadi target operasi polisi ini sudah keburu kabur, dua jam sebelum para petugas itu datang. Kami mencari Noordin Mohammad Top. Menurut informasi, beberapa kali ia melintas dan tinggal di daerah ini, kata Komisaris Besar Abdul Madjid, Kepala Kepolisian Wilayah Surakarta.
Noordin yang namanya disebut itu adalah pasangan duet Dr Azahari Husein, 48 tahun, orang yang diduga sebagai arsitek serangkaian aksi teror bom di Indonesia. Azahari dan Noordin ini sudah tiga tahun terakhir menjadi buron polisi. Sayembara penangkapan pun dibuka. Bagi penunjuk batang hidung kelompok ini, polisi menawarkan hadiah Rp 500 juta sampai Rp 1 miliar.
Selain mengejar duo warga Malaysia ini, polisi juga memburu Ibrahim Nurdin alias Umar alias Patek alias Zaki. Juga Dulmatin alias Joko Pitono, dan Zulkarnaen alias Daud alias Aris Sunarso, Panglima Laskar Askari Jamaah Islamiyah. Mereka semua pemain lama dalam daftar buron bom Bali pertama, 12 Oktober 2002.
Menurut Kapolda Bali Irjen Made Mangku Pastika, polisi tetap mengejar mereka meski saat ini ditemukan indikasi ada pemain baru dalam aksi bom di Kuta dan Jimbaran, Bali, yang menewaskan 23 orang, dua pekan lalu. Soalnya, Para pemain baru itu dibina orang-orang lama yang masih belum ditangkap, seperti Doktor Azahari dan Noordin, kata Pastika.
Karena itu, polisi tak hanya mengejar sisa pelaku bom Bali II, tapi juga gencar memburu para tokoh itu. Seluruh Pulau Jawa, khususnya, diaduk-aduk dari barat sampai ke timur. Sejumlah daerah perbatasan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…