Indonesian Idol Dan Afi: Song Of Joy
Edisi: 26/33 / Tanggal : 2004-08-29 / Halaman : 71 / Rubrik : LAY / Penulis : Basral, Akmal Nasery , Chudori, Leila S. ,
DARAH menggelegak. SMS meluncur deras. Yel-yel diciptakan. Poster-poster idola bertebaran. Sabtu akhir pekan ini, semua mata tertuju pada konser Indonesian Idol. Siapakah yang akan terbang dan bertanding melawan Ruben Studdard -- sang American Idol -- dan para idola lainnya yang dahsyat itu? Siapakah yang akan jadi wakil Indonesia menguasai panggung World Idol? Lalu, bagaimana kabar AFI, yang sebelumnya menjadi primadona pemirsa televisi?
Inilah dua kontes menyanyi di televisi yang tidak hanya mendongkrak rating dan menebalkan kocek stasiun televisi, tetapi juga merombak paradigma dunia album rekaman. Kini, keputusan bukan hanya ada di tangan juri atau produser. Keputusan itu ada di tangan para pemirsa, yang memiliki telunjuk dan telepon seluler. Ikuti ulasan TEMPO tentang kedua lomba yang saling bersaing merebut hati penonton ini.
INILAH saat darah menggelegak. Saling berpacu. Inilah saat kita menyaksikan proses lahirnya seorang bintang. Sabtu pekan ini, Indonesia akan menyaksikan prosesi lahirnya seorang idola baru lewat Indonesian Idol. Besar kemungkinan ia seorang perempuan Tapanuli bernama Joy Destiny Tobing. Tapi, bisa juga yang melejit justru gadis Kediri, Nania Kurniawati Yusuf. Atau malah finalis "musuh para juri", Stanislaus Alexander Liaw Dalon Thamrin, yang lebih dikenal sebagai Delon. Time to come out. Take a ride!
Tak ada yang bisa menebak. Tidak juga keempat juri (Indra Lesmana, Titi D.J., Meuthia Kasim, dan Dimas Jay), yang menyeleksi mereka sejak tahap audisi ketika masih diikuti 33.851 kontestan di lima kota. Ketegangan untuk mengetahui siapa calon Indonesia yang akan bertarung di World Idol nanti masih akan memuncak hingga 4 September, saat seluruh hasil SMS dan premium call diumumkan. Saat itu, ke-11 finalis babak spektakuler akan ditampilkan secara komplet.
Ini proses yang tidak lazim, memang. Biasanya, satu jam setelah konser berlangsung Jumat malam, finalis yang tersisih langsung diumumkan. Tapi ini grand final, bukan babak penyisihan biasa. "Sebelum pengumuman pemenang, kami akan menampilkan program tambahan Road to Final. Akan ada kejutan di sini," kata Daniel Hartono, Project Director Indonesian Idol. Sambil menunggu seperti apa bentuk kejutan itu, marilah kita bertamasya menembus waktu menuju Selasa dua pekan lalu .
Kala itu, di tengah keramaian pengunjung dan dentum musik di Hard Rock Café, Jakarta, empat besar finalis (plus Helena Andrian, yang tersisih tiga hari kemudian) diwawancarai terpisah oleh TEMPO. Tak seorang pun yakin bisa muncul sebagai juara, kendati mereka tetap menyimpan secuil harapan untuk diri masing-masing. Tiga finalis itu mengunggulkan Joy. "Suaranya bagus, aksi panggungnya lentur, pengalamannya banyak," tutur Nania. "Dia bisa menyanyi segala jenis lagu, komplet," kata Delon memuji. Joy, 24 tahun, malah terkejut saat diberi tahu tentang pendapat teman-temannya. "Ah, masa mereka bilang begitu? Aku kira semua finalis punya peluang yang sama, tergantung SMS penonton," tuturnya merendah.
Meski mengaku peluang mereka tipis, para finalis sudah menyiapkan lagu jagoan masing-masing bila harus melaju ke World Idol--dan bertarung melawan, antara lain, jawara American Idol, Ruben Studdard, yang kini menjadi ikon baru penyanyi pop dunia. "New York, New York dari Frank Sinatra," ujar Nania. Asal tahu saja, lewat lagu itulah Nania berhasil menarik perhatian juri Indra Lesmana dan Titi Dwijayati. Tapi ada alasan yang lebih khusus, New York, New York juga selalu mengingatkannya pada sang eyang kakung, mendiang Eichan Soetanto. "Tubuh eyang tinggi-besar karena dia berdarah Mesir. Posturnya sangat mirip Frank Sinatra," ucapnya. Dengan mengingat eyang, Nania mengaku fighting spirit-nya akan lebih menggelegak lagi.
Sementara itu, Delon tak langsung menjawab. Tiba-tiba saja ia menggelegarkan delapan bar refrain To Where You Are dari Josh Groban, menyebabkan beberapa pengunjung kafé menolehkan pandangan ke arah finalis yang…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Saat Perempuan Tak Berdaya
2007-12-16Tidak ada senyum, apalagi keceriaan. tidak ada pula musik yang terdengar di film ini. dari…
Perjamuan Da Vinci
2006-05-28Bermula dari novel, lalu bermetamorfosis ke dalam film. di kedua bentuk itu, the da vinci…
YANG KONTROVERSIAL
2006-05-28Dan brown mengemukakan teori bahwa yesus mempercayai maria magdalena sebagai pemangku ajaran kristiani yang utama,…