Hikayat Kapten Hook Di Selat Malaka
Edisi: 18/33 / Tanggal : 2004-07-04 / Halaman : 24 / Rubrik : LIPSUS / Penulis : Budiyarso, Edy , Ardiansyah, Arif , Dalle, Rumbadi
Bajak laut yang merajalela di Selat Malaka membuat gerah pemerintah Singapura, Malaysia, dan Indonesia. Siapa saja mereka?
HAWA dingin malam menusuk tulang anak buah kapal tanker MT Pematang ketika nakhoda baru saja menurunkan perintah lempar jangkar. Di perairan Pulau Berhala, Selat Malaka, kapal menunggu masuk Pelabuhan Belawan, Medan, Sumatera Utara.
Belum lagi rokok habis diisap para awak, sebuah kapal lain mendekat. Segerombolan orang memanjat dinding kapal, lalu menerobos masuk. Bersenjata senapan serbu, mereka langsung menuju ruang kemudi dan menodongkan senjata, lalu meminta uang.
Beruntung, masih ada mualim yang tak disekap. Dengan telepon satelit, dia mengontak nomor hotline markas Armada Kawasan Barat TNI-AL di Gunung Sahari, Jakarta. "Kapal kami disandera di Pulau Berhala," ujarnya sambil menyebut nama kapal dan posisi koordinat.
Perwira piket di Pusat Kendali Operasi Armada Barat segera mengontak kapal patroli terdekat. Nasib baik, ada KRI Karel Sasuit Tubun, yang tengah berpatroli kira-kira 80 mil laut dari lokasi. Kebetulan pula: KRI ini bermesin baru sehingga segera bisa dipacu 21 knot. Empat jam kemudian, MT Pematang pun terlihat.
"Ini KRI, ini KRI," kata Letkol Laut (P) Taufik, kapten kapal KRI Karel Sasuit Tubun, menghubungi mualim dengan telepon satelit. Namun tak ada jawaban, meski telepon diangkat. Dari berisik telepon, terdengar suara orang mendikte. Taufik mengirim dua sekoci dengan 10 personel bersenjata senapan AK-47. Pasukan lalu merayap naik dan, tanpa diketahui pembajak, berhasil mengevakuasi beberapa anak buah kapal.
Pembajak yang tersisa terlibat baku tembak dengan aparat. Hasilnya, tiga tewas dan dua lainnya terjun ke laut. Menjelang pagi, kapal bisa dikuasai dan tak seorang pun anak buah kapal MT Pematang terluka.
Drama yang terjadi awal bulan lalu itu hanya secuil kisah perompakan di Selat Malaka. Data Polisi Perairan Mabes Polri menyebutkan dalam empat bulan terakhir…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Merebut Kembali Tanah Leluhur
2007-11-04Jika pemilihan presiden dilakukan sekarang, megawati soekarnoputri akan mengalahkan susilo bambang yudhoyono di kota blitar.…
Dulu 8, Sekarang 5
2007-11-04Pada tahun pertama pemerintahan, publik memberi acungan jempol untuk kinerja presiden susilo bambang yudhoyono. menurut…
Sirkus Kepresidenan 2009
2007-11-04Pagi-pagi sekali, sebelum matahari terbit, email membawa informasi dari kakak saya. dia biasa menyampaikan bahan…