Big Boys di Rumah Kita

Edisi: 47/31 / Tanggal : 2003-01-26 / Halaman : 76 / Rubrik : GH / Penulis : Budyarso, Edy, Gunawan Bobby, Ivansyah


SANTA Fe, kereta api ternama di Amerika tahun 1970-an, melaju pelan memasuki stasiun tua berarsitektur Eropa. Peluit dari lokomotif diesel itu berteriak panjang, frooong-frooong…, seraya kereta terus berderak. Di belakangnya, di jalur sebelah, sebuah kereta barang lain dengan gerbong penuh mobil Volkswagen siap berangkat. Setelah sinyal tanda aman menyala, kereta itu merangkak.

Pemandangan itu bukan berasal dari sebuah kota kecil di Amerika atau Jerman, melainkan dari dalam rumah Kemas Yulius, 36 tahun, di bilangan Duren Sawit, Jakarta Timur. Di sebuah ruangan di lantai dua, eksekutif perusahaan sekuritas Jakarta ini menyulap ruang kerja menjadi sebuah miniatur Kota VW. Ada bangunan stasiun dengan tiga rel berjajar, gedung perkantoran berarsitektur Eropa, showroom mobil yang terang menyala dengan mobil kodok yang terus berputar-putar, dan tak lupa ada helipad dengan helikopter merah di pojok gedung perkantoran.

Di ruang inilah Kemas bisa menghabiskan waktu berjam-jam melepas kepenatan setelah lelah bekerja. Di atas rel yang meliuk-liuk seperti ular, ada empat kereta yang siap dijalankan serentak dengan tenaga listrik berkekuatan 16 volt. Selepas kereta barang keluar stasiun, buru-buru ayah seorang putri ini berlari dan menarik vesel manual, klik…,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Tak Terpisahkan Capek, Jazz, dan Bir
1993-10-02

Sejumlah eksekutif mencari dunia lain dengan mendatangi kafe. kafe yang menyuguhkan musik jazz jadi rebutan.…

A
AGAR MISS PULSA TIDAK KESEPIAN
1993-02-06

Pemakaian telepon genggam atau telepon jinjing kini tak hanya untuk bisnis tapi juga untuk ngobrol.…

I
INGIN LAIN DARI YANG LAIN
1992-02-01

Festival mobil gila dalam pesta otomotif 92 di surabaya akan diperlombakan mobil unik, nyentrik dan…