Liang Antasena Di Selat Sunda

Edisi: 06/33 / Tanggal : 2004-04-11 / Halaman : 92 / Rubrik : ILT / Penulis : Hidayat, Agus , Fitriawan, Rana Akbari ,


EMPAT puluh meter di dalam kerak bumi, jauh di bawah riak gelombang Selat Sunda. Di lorong gelap itu, lokomotif bergerak cepat. Tak ada suara gemuruh mesin. Yang terdengar hanya desis motor listrik dan gesekan roda besi di atas rel. Di kabin, para penumpang nyaris terlena dibuai sejuknya pendingin dan musik lembut. Di bagian belakang, gerbong kargo terbuka menggendong mobil-mobil yang terikat rapi. Kereta terus mendesis, berlari menembus kegelapan terowongan.

Masih mimpi, memang. Tapi itulah yang ada dalam bayangan Kwik Kian Gie, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Dua pekan lalu, Kwik mengumumkan gagasan besarnya: Membangun jalur kereta api bawah laut yang akan menghubungkan daratan Jawa dan Sumatera.

Menyambung dua pulau besar itu melalui terowongan bawah laut sebetulnya mimpi lama. Hampir 50 tahun lalu, tahun 1957, Presiden Sukarno menantang para insinyur Institut Teknologi Bandung (ITB). "Apa mungkin saya menembus dasar laut dari Jawa kemudian muncul di Sumatera?" kata Sukarno berapi-api. Boleh jadi, Sukarno terilhami tokoh pewayangan Antasena, yang mampu menembus bumi dan menguasai samudra.

Sukarno jatuh dari kekuasaan, gagasan membangun liang Antasena pun lenyap.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

E
Ekornya pun Bisa Menembak
1994-05-14

Dalam soal ekonomi, rusia bisa dikelompokkan terbelakang. tapi teknologi tempurnya tetap menggetarkan barat. kini rusia…

I
Ia Tak Digerakkan Remote Control
1994-04-16

Seekor belalang aneh ditemukan seorang mahasiswa di jakarta. bentuknya mirip daun jambu. semula ada yang…

P
Pasukan Romawi pun Sampai ke Cina
1994-02-05

Di sebuan kota kecil li-jien, di cina, ditemukan bukti bahwa pasukan romawi pernah bermukim di…