Wiranto: Akan Saya Luruskan (Buku Habibie)

Edisi: 33/35 / Tanggal : 2006-10-15 / Halaman : 36 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Dhyatmika, Wahyu, Adityo, Dimas,


KEKUASAAN tertinggi dan Wiranto pernah cuma berjarak seujung kuku. Tiga hari sebelum mundur, mantan presiden Soeharto menyerahkan Instruksi Presiden No. 16 Tahun 1998 yang dia tandatangani sendiri kepada Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia ketika itu, Jenderal Wiranto. Seluruh negeri mencatat hari bersejarah itu: 18 Mei 1998.

Inpres itu memberi Wiranto kewenangan hampir tak terbatas untuk mengembalikan stabilitas Republik yang tengah guncang. Soeharto seakan sedang mengulang sejarah dirinya—yang naik ke tampuk kekuasaan pada 1966 lewat Surat Perintah Sebelas Maret—melalui sosok Wiranto.

Namun kesempatan yang sudah tersaji di atas nampan diloloskan Wiranto. Dalam wawancara khusus dengan Tempo tiga tahun lalu, dia menjawab: ”Saya mempertimbangkan untung-ruginya kalau instruksi itu saya gunakan secara membabi buta.”

Ryaas Rasyid, anggota parlemen dari Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi, yang dikenal dekat dengan Wiranto, memberikan penjelasan serupa. Menurut Ryaas—yang berbicara kepada Tempo pada akhir pekan lalu—Wiranto sejak awal tak pernah punya niat menggunakan Inpres Soeharto. ”Dia ingin menghindari jatuhnya korban,” kata Ryaas. Walhasil, sampai sekarang, surat sakti itu masih disimpan rapat-rapat di laci sang jenderal.

Peristiwa di masa silam itu kini menyeruak kembali, menyita perhatian publik sejak akhir September lalu. Pemicunya, ya, buku karya mantan presiden Habibie, Detik-detik yang Menentukan. Di situ, Wiranto disebut ikut andil dalam pencopotan Letnan Jenderal TNI Prabowo Subianto dari jabatannya sebagai Panglima Kostrad. Tuduhannya seram: menggerakkan pasukan di luar komando. Isu kudeta pun meletup.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…