Sutradara Perempuan Di Ajang Oscar
Edisi: 51/32 / Tanggal : 2004-02-22 / Halaman : 63 / Rubrik : LAY / Penulis : Chudori, Leila S. , ,
PESTA Oscar kali ini menampilkan satu nama perempuan di deretan sutradara terbaik: Sofia Coppola. Filmnya berjudul Lost in Translation juga dinominasi sebagai film terbaik dan skenario asli terbaik. Setelah 76 tahun, baru kali ini seorang sutradara perempuan dinominasi dan karyanya masuk dalam deretan film terbaik. Mengapa? Bagaimana kesempatan perempuan menyutradarai di Hollywood? Dan apakah karya mereka memiliki visi yang berbeda dengan karya sutradara (lelaki) Hollywood umumnya? Ikuti ulasan TEMPO.
DI pinggiran kota yang kecil, di sebuah rumah yang cantik, seorang ibu berdiri dikelilingi lima putrinya yang jelita. Seorang gadis bertubuh kecil, berambut panjang dan hitam, berhidung tinggi, mendekati mereka. Dia jauh lebih cocok menjadi salah satu dari lima gadis ABG itu. Tapi nyatanya dia adalah Sofia Coppola, sang sutradara yang tengah mengarahkan Katherine Turner yang berperan sebagai seorang ibu yang ketat, kaku, religius, dan superprotektif kepada kelima anak gadisnya. Saat itu, Sofia berusia 28 tahun, dan sepanjang hidupnya ia dikenal sebagai "anak papi" yang memulai debutnya sebagai sutradara dengan film Virgin Suicides, sebuah drama muram tentang lima perempuan bersaudara yang bersama-sama bunuh diri akibat tekanan keluarga.
"Action," seru Sofia.
Sang ayah, sutradara legendaris itu, merasa anak perempuannya terlalu lembut, "Keluarkan suaramu dari perut, Nak, agar semua kru bisa mendengar...."
"Dad..., that's too much...." Sofia menggelengkan kepalanya. Sang bapak dengan takzim menutup mulutnya rapat-rapat. Ini memang karya anaknya, bukan karya dia.
Di layar perak, kita mengenalnya sebagai Mary Corleone, anak gadis Michael Corleone (Al Pacino), generasi kedua Don Corleone dalam film The Godfather III yang disutradarai ayahnya, sutradara legendaris Francis Ford Coppola yang menggegerkan dunia sinema dengan film Apocalypse Now. Sebelumnya, dalam The Godfather II dia tampil sebagai anak bayi yang sedang dibaptis. Dia lahir saat film The Godfather I tengah dalam proses pembuatan. Karena itu, tak berlebihan jika kita menyebut Sofia lahir dari rahim industri sinema. Ayahnya seorang sutradara dan produser legendaris; ibunya seorang pembuat film dokumenter, dan seluruh hidupnya dia besar di lingkungan set shooting di Filipina (untuk film Apocaplypse Now), Oklahoma (untuk film The Outsiders), dan Kota New York (The Cotton Club).
Kemudian dia menikah dengan Spike Jonze, seorang sutradara yang tengah melejit namanya setelah menghasilkan film alternatif Being John Malkovich dan tahun lalu Adaptation. Dengan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Saat Perempuan Tak Berdaya
2007-12-16Tidak ada senyum, apalagi keceriaan. tidak ada pula musik yang terdengar di film ini. dari…
Perjamuan Da Vinci
2006-05-28Bermula dari novel, lalu bermetamorfosis ke dalam film. di kedua bentuk itu, the da vinci…
YANG KONTROVERSIAL
2006-05-28Dan brown mengemukakan teori bahwa yesus mempercayai maria magdalena sebagai pemangku ajaran kristiani yang utama,…