Buah Hati Simalakama

Edisi: 34/35 / Tanggal : 2006-10-22 / Halaman : 77 / Rubrik : BHS / Penulis : Loebis, Amarzan, ,


MEMBACA berita tertangkapnya seorang pensiunan perwira tinggi TNI di luar negeri, beberapa pekan lalu, kawan perupa dari generasi saya mencetuskan komentar menarik. ”Setahu saya, buah bibir digunakan dalam konteks positif,” katanya. ”Dalam konteks negatif, seperti dalam berita ini, biasanya digunakan buah mulut.” Berita itu memang dibuka dengan kalimat, ”Nama (sang pensiunan; Pen.) baru menjadi buah bibir setelah pekan lalu tertangkap di Guam, Amerika Serikat, bersama lima orang rekannya dalam sindikat...” dan seterusnya.

Tak dinyana, komentar yang sebetulnya tidak terlalu serius itu berkembang menjadi diskusi yang nyaris sungguh-sungguh—bahkan agak ”keilmiah-ilmiahan”—tentang ”buah-buahan” di dalam bahasa Indonesia. Diskusi memang tidak berhasil menyimpulkan apakah, misalnya, ”buah bibir” harus selalu punya konotasi positif…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Pembantu: Dari Rumah Tangga sampai Presiden
2007-11-04

Membantu dan menolong adalah contoh kata yang disebut bersinonim. keduanya dapat saling menggantikan: bisakah membantu/menolong…

P
Pusat Bahasa dan Sultan
2009-10-18

Suatu waktu, cobalah anda membuka homepage resmi pusat bahasa departemen pendidikan nasional, www.pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/. situs tersebut…

M
Metafor dalam Diplomasi
2009-09-06

Sudah 10 tahun bekas provinsi termuda indonesia, timor timur, yang berintegrasi pada 17 juli 1976…