Bilik Disinfektan Ramah Manusia
Edisi: Edisi / Tanggal : 2020-04-11 / Halaman : / Rubrik : ILT / Penulis :
ANTO Tri Sugiarto berperan sendiri dalam klip video berisi cara kerja produk buatannya. Ia terlihat berjalan santai di dalam bilik berdinding plastik transparan. Kabut putih memenuhi kamar tak berpintu yang mirip boks telepon umum tersebut. Sekilas, tak ada perbedaan dengan bilik disinfektan yang kini marak digunakan untuk menumpas virus corona. “Bilik ini sama sekali tidak menggunakan bahan kimia. Jadi aman bagi tubuh manusia,” kata Kepala Balai Pengembangan Instrumentasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia itu.
Anto bersama peneliti Institut Teknologi Bandung mengembangkan bilik pembasmi kuman tersebut menggunakan disinfektan berupa ozon (O3). Doktor bidang rekayasa produksi dari Gunma University, Jepang, itu mengatakan alat yang dinamai Airborne Sterilization tersebut kombinasi dari beberapa paten yang sudah ada. Ia mengembangkan alat itu sejak 2008. “Ini kelanjutan penelitian sebelumnya, cuma pemanfaatannya yang berbeda,” ujarnya melalui sambungan telepon pada Senin, 30 Maret lalu.
Anto menjelaskan, terdapat dua komponen utama Airborne Sterilization. Pertama, ozone nanobubble generator yang menghasilkan uap air mengandung ozon atau ozone nanomist. Kedua, reaktor plasma yang mengubah oksigen menjadi ozon. “Bahan bakunya oksigen. Setelah dipakai, akan kembali menjadi oksigen,” tuturnya. “Jadi tidak perlu mengisi apa pun karena alat ini sudah mengandung disinfektan, cukup isi ulang airnya.”
Airborne Sterilization memiliki kapasitas 50 liter per jam. Anto sudah memiliki beberapa purwarupa dan siap memproduksinya untuk kebutuhan memerangi pandemi Covid-19. “Kami sedang berkoordinasi dengan Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional terkait dengan jumlah yang akan diproduksi,” kata Anto, yang tidak mau merinci biaya pembuatan alat itu karena berasal dari dana penelitian. Adapun perkiraan harga alat ini Rp 5-10 juta, tergantung kapasitas.
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, memiliki produk serupa dengan yang dikembangkan Anto. Namanya iChamber. Menurut Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat ITS Agus Muhammad Hatta, bilik disinfektan mereka menggunakan ozon sehingga lebih aman dari metode penyemprotan cairan kimia. “Prinsip kerjanya hanya…
Keywords: Kimia, Kementerian Kesehatan, Bilik Disinfektan, Virus Corona, Covid-19, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Ekornya pun Bisa Menembak
1994-05-14Dalam soal ekonomi, rusia bisa dikelompokkan terbelakang. tapi teknologi tempurnya tetap menggetarkan barat. kini rusia…
Ia Tak Digerakkan Remote Control
1994-04-16Seekor belalang aneh ditemukan seorang mahasiswa di jakarta. bentuknya mirip daun jambu. semula ada yang…
Pasukan Romawi pun Sampai ke Cina
1994-02-05Di sebuan kota kecil li-jien, di cina, ditemukan bukti bahwa pasukan romawi pernah bermukim di…