Kami Berharap Phk Pilihan Terakhir

Edisi: Edisi / Tanggal : 2020-04-11 / Halaman : / Rubrik : LAPUT / Penulis :


WABAH coronavirus disease 2019 atau Covid-19 mulai menunjukkan efek rentetannya. Perekonomian lesu darah. Kementerian Ketenagakerjaan mencatat jumlah pekerja formal dan informal yang dirumahkan serta mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) makin banyak. Hingga Selasa, 7 April lalu, jumlahnya telah tembus 1,2 juta orang.Pada hari yang sama, kepada Khairul Anam dari Tempo, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah memastikan pemerintah telah menyiapkan penanganan dampak Covid-19 terhadap sektor ketenagakerjaan. Kartu Prakerja yang semula diperuntukkan bagi para pencari kerja, politikus Partai Kebangkitan Bangsa ini mencontohkan, kini dialihkan ke buruh yang dirumahkan dan dipecat. Seberapa buruk kondisi gelombang PHK yang data sementaranya telah dikumpulkan Kementerian Ketenagakerjaan? Kami berharap sekali pemutusan hubungan kerja itu benar-benar jadi pilihan terakhir. Saat ini ada sekitar 90 persen pengusaha atau perusahaan memilih merumahkan pekerjanya dengan tetap membayar…

Keywords: PHKCovid-19
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…