Geliat Lambat Ekonomi Dunia
Edisi: Edisi / Tanggal : 2020-05-30 / Halaman : / Rubrik : LAPUT / Penulis :
ORGANISASI Buruh Internasional (ILO) memprediksi efek ekonomi dari tiga bulan pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) setara dengan hilangnya pekerjaan bagi 200 juta orang akibat upaya pencegahan melalui kebijakan tetap di rumah, jaga jarak fisik, dan penutupan wilayah. Sebagian besar negara berhati-hati membuka kembali bisnisnya karena khawatir akan ada gelombang kedua wabah.
Menurut Reuters, sebagian besar dari 30 negara sudah mengizinkan bisnis kembali buka, seperti toko, bar, restoran, dan transportasi umum. Sebagian besar usaha yang masih ditutup atau dibuka hanya untuk kebutuhan penting antara lain penerbangan dari luar negeri dan sekolah.
Mayoritas pemerintah negara bagian di Amerika Serikat sudah membuka bisnis di wilayahnya dengan memberlakukan pelonggaran dan tak memperpanjang perintah tetap tinggal di rumah. Pelonggaran umumnya dilakukan di negara bagian yang tingkat kasus infeksinya rendah atau cenderung turun. Hingga 29 Mei lalu, di Amerika tercatat 1.768.868 kasus Covid-19 dengan 103.345 orang meninggal. Amerika tercatat sebagai negara dengan kasus infeksi terbanyak di dunia.
Menurut New York Times, bisnis di 38 negara…
Keywords: Yunani, Jerman, Inggris Raya, Covid-19, New Normal | Normal Baru, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…