Daripada Menyelundup, Lebih Baik Didata

Edisi: Edisi / Tanggal : 2020-07-04 / Halaman : / Rubrik : LAPUT / Penulis :


KEBIJAKAN Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo membuka keran ekspor benih bening lobster alias benur menuai kontroversi. Tiga perusahaan yang ditetapkan sebagai eksportir sudah bergerak mengirimkan benur ke Vietnam ketika peraturan menteri baru berlaku sebulan. Rencana ekspor ini pun terhambat di Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu, 17 Juni lalu. Otoritas Bea dan Cukai menduga pengiriman bermasalah lantaran tak memenuhi ketentuan pungutan pendapatan negara bukan pajak dan pelanggaran sejumlah syarat ekspor lain. Hasil penelusuran Tempo terhadap 30 perusahaan yang telah ditetapkan sebagai calon eksportir menguak fakta lain. Sejumlah politikus hingga mantan terpidana penyelundupan benih lobster terafiliasi sebagai pemegang saham dan pengurus perusahaan. Kader Partai Gerakan Indonesia Raya, partai asal Menteri…

Keywords: Partai Gerakan Indonesia Raya | GerindraKementerian Kelautan dan Perikananekspor benih lobster
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…