Jejak Kakak Di Merdeka Selatan

Edisi: Edisi / Tanggal : 2020-07-18 / Halaman : / Rubrik : LAPUT / Penulis :


UNDANGAN minum kopi disampaikan Carlo Brix Tewu kepada politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Adian Yunus Yusak Napitupulu, pada 27 April lalu. Berjanji bersua di sebuah tempat di Jakarta, Carlo, yang merupakan Deputi Hukum dan Perundang-undangan Kementerian Badan Usaha Milik Negara, datang bersama Garibaldi Thohir, bos Adaro Energy. Hari itu, mereka berdiskusi tentang kritik Adian terhadap Menteri BUMN Erick Thohir, adik Garibaldi. Enam hari sebelumnya, Adian mempertanyakan pernyataan Erick yang menyebutkan adanya mafia alat kesehatan. Adian meminta Erick melapor kepada Presiden Joko Widodo atau Komisi Pemberantasan Korupsi ketimbang memunculkan kecurigaan terhadap pihak tertentu. Kepada Tempo pada Jumat, 17 Juli lalu, Adian mengatakan pertemuan itu juga membahas nama-nama calon komisaris BUMN yang telah diberikannya. “Gue sampaikan, kami dimintai nama-nama oleh Presiden,” ujarnya. Menurut Adian, Presiden Joko Widodo tiga kali memintanya menyetorkan nama untuk membantu perusahaan pelat merah. Nama-nama itu mesti memenuhi tiga kriteria, yaitu putra daerah, pendidikannya sesuai dengan penempatan, dan anak muda. Adian mengaku lima tahun sebelumnya juga mengirimkan daftar nama. Ada sekitar 20 koleganya yang duduk sebagai komisaris BUMN.

Adian Napitupulu bersama aktivis '98 di kawasan Sudirman, Jakarta, Mei 2018. Tempo/M. Taufan Rengganis
Adian lalu menghimpun nama dari kalangan aktivis 1998 dan Posko Perjuangan Rakyat, organisasi yang didirikannya. Adian menolak menyebut jumlah nama yang disetorkannya. Namun dua sumber di PDI Perjuangan dan di Kementerian BUMN mengatakan ada sekitar 60 nama yang dititipkan Adian. Ia menyetorkan nama-nama itu kepada Menteri Sekretaris Negara Pratikno di rumah dinasnya di Widya Chandra, tak lama setelah pelantikan Jokowi pada 20 Oktober 2019. Nama-nama itu kemudian diteruskan kepada Erick Thohir. Dimintai tanggapan soal ini, Pratikno tak merespons permintaan wawancara Tempo. Akhir tahun lalu, anggota staf khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, menjenguk Adian, yang terkena serangan jantung, di rumah dinas anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Arya, kata Adian, mengatakan nama-nama yang diajukannya sedang diproses. Beberapa waktu kemudian, di sebuah tempat di Bogor, Jawa Barat, Arya dan Adian bertemu dengan para calon komisaris. Dalam pertemuan itu, Arya menjelaskan soal tugas dan fungsi komisaris. “Dia juga meminta kemampuan kawan-kawan soal pemeriksaan keuangan,” ujar Adian. Alih-alih mendapat tambahan kursi, Adian…

Keywords: Adian NapitupuluAdianBagi-bagi Komisaris BUMNPartai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)Erick ThohirKomisaris BUMNGaribaldi Thohir | Boy Thohir
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…