Rangrangan Anyar Bisnis Pelat Merah
Edisi: Edisi / Tanggal : 2020-07-18 / Halaman : / Rubrik : LAPUT / Penulis :
LAPORAN keuangan badan usaha milik negara pada 2018 sudah cukup untuk meyakinkan Erick Thohir bahwa jumlah perusahaan pelat merah kudu dipangkas habis-habisan. Laporan itu memang memberikan kabar baik: laba BUMN mencapai Rp 210 triliun, melonjak lebih dari 12 persen dibanding tahun sebelumnya. Tapi besarnya keuntungan itu menyimpan persoalan lain, yakni tiga perempat laba disumbang 15 perusahaan saja. Kini, setelah sepuluh bulan menjabat Menteri BUMN, Erick menambah lagi targetnya. Jumlah perusahaan milik negara akan diperas lagi secara bertahap dalam dua tahun ke depan menjadi hanya 70-80 perseroan dari saat ini 107 perusahaan. Pengelompokannya lebih dulu dipangkas dari 27 menjadi 12 kluster. “Jadi tiap wakil menteri pegang enam kluster, masing-masing hanya 40 BUMN,” ujar Erick, Kamis, 16 Juli lalu. Rencana perampingan ini belakangan direstui Istana. Erick mengatakan Presiden Joko Widodo telah meneken Keputusan Presiden Nomor 10 Tahun 2020 tentang pembentukan tim percepatan restrukturisasi BUMN. Dalam rapat kerja dengan Komisi VI Dewan…
Keywords: Bagi-bagi Komisaris BUMN, Kinerja BUMN, 
Foto Terkait
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…