Target Lama Sang Induk

Edisi: Edisi / Tanggal : 2020-10-03 / Halaman : / Rubrik : LAPUT / Penulis :


JANJI Erick Thohir seharusnya menenangkan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk dan anak usaha terbesarnya, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel). Menteri Badan Usaha Milik Negara itu memastikan bakal memberikan lampu hijau kepada perusahaan pelat merah yang akan berinvestasi ke korporasi lain sepanjang jelas perhitungannya. “Kalau perusahaan yang akan dibeli adalah perusahaan yang sehat, yang bisa mendukung core business, mengapa tidak?” kata Erick secara tertulis kepada Tempo, Jumat, 2 Oktober lalu.
Erick mengomentari rencana Telkomsel membeli saham Gojek, aplikasi super berlabel decacorn­—julukan untuk perusahaan rintisan dengan valuasi lebih dari US$ 10 miliar atau senilai Rp 148 triliun. Kaul Erick itu menjadi penting karena rencana serupa oleh sang induk, PT Telekomunikasi Indonesia alias Telkom, mentok di meja Kementerian BUMN dua tahun lalu.
Kabar rencana Telkomsel masuk Gojek berembus kencang sejak Agustus lalu. Telkomsel, penopang utama bisnis Telkom saat ini, dikabarkan akan membeli saham minoritas Gojek. Pembicaraannya kini sudah di ujung. “Sudah dimintakan persetujuan ke Dewan Komisaris Telkomsel,” ucap seorang pejabat di lingkungan Grup Telkom yang mengikuti pembahasan transaksi ini.
Diskusi sengit mewarnai pembicaraan direksi Telkomsel dan komisaris perwakilan Singapore Telecommunications Limited (Singtel). Perusahaan telekomunikasi milik raksasa investasi Singapura, Temasek Holdings, ini menguasai 35 persen saham Telkomsel lewat Singapore Telecom Mobile Pte Ltd. Mereka mempertanyakan alasan direksi hendak masuk ke Gojek.

Komisaris utama Gojek Garibaldi Thohir (kanan) dalam temu media di Jakarta, Kamis (24/10/2019)./ANTARA/Arindra Meodia
Kepada Tempo, dua komisaris di Grup Telkom menceritakan hal senada bahwa pembahasan alot karena duit yang akan diambil perseroan untuk merealisasi transaksi ini tergolong gede banget. “Semua anggota dewan komisaris sangat hati-hati juga. Bukan cuma Singtel,” tutur salah seorang komisaris. Kedua pengawas ini menolak namanya disebutkan dengan alasan rencana transaksi tersebut belum bisa diumumkan selama belum “deal”.
Adanya perjanjian kerahasiaan (non-disclosure agreement) pula yang dipakai manajemen Telkom, Telkomsel, dan Gojek untuk menutup rapat soal perkembangan rencana transaksi ini. Telkom dan Telkomsel hanya mengakui sedang menjajaki segala peluang yang sejalan dengan arah transformasi bisnis ke depan, yakni fokus pada konektivitas serta platform dan layanan digital.
Telkom dan Telkomsel sudah menjadi raja di bisnis konektivitas alias penyedia jaringan, baik mobile maupun fixed. Sementara itu, di dua lini lain, platform dan layanan digital, induk dan anak ini masih kedodoran menghadapi para pesaing yang kebanyakan berasal dari perusahaan rintisan. Kamis, 1 Oktober lalu, Grup Telkom menyudahi Blanja.com, platform marketplace yang dikembangkan bersama eBay, setelah sewindu berdarah-darah menghadapi sengitnya bisnis e-commerce.
Makanya, untuk masuk ke dua lini baru itu, Telkom tidak hanya melakukan pengembangan secara internal, tapi juga membuka skema kemitraan dan pembelian saham. “Baik dengan berbagai startup, unicorn, maupun decacorn sekalipun,” ujar Ririek Adriansyah, Direktur Utama Telkom, lewat jawaban tertulis, Jumat, 2 Oktober lalu.

•••
STRATEGI masuk ke pemain existing di bisnis digital sebetulnya sudah terbaca di laporan tahunan Telkom dua tahun terakhir. Pada 2018, perseroan membopong tagline “Digital Now”. Huruf “i” kedua dalam slogan itu bermakna “Investasi di platform pintar dan peningkatan perluasan layanan digital”. Pada 2019, motonya berubah menjadi “Win Digital”. Kali ini misi perusahaan kentara, satu-satunya huruf “a” di situ mewakili acquire atau mendapatkan kemampuan digital secara anorganik dan mempercepat kemitraan ekosistem.
Sejumlah analis menilai Telkom dan Telkomsel memang harus mengejar pertumbuhan di dua lini digital yang baru: platform dan layanan digital. Caranya: membeli atau bekerja sama…

Keywords: PT Telekomunikasi Selular | TelkomselPT Telekomunikasi Indonesia Tbk | TelkomErick ThohirGoJekGaribaldi Thohir | Boy Thohir
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…