Di Bawah Bayang-bayang Dugaan Efek Vaksin
Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-01-16 / Halaman : / Rubrik : LAPUT / Penulis :
PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan datang bersama Menteri Kesehatan Fahrettin Koca ke Rumah Sakit Kota Ankara pada Kamis, 14 Januari lalu. Sehari sebelumnya, Koca menjadi orang pertama di Turki yang disuntik vaksin Covid-19. Disiarkan langsung di televisi, Erdogan pun menerima suntikan dosis pertama vaksin CoronaVac produksi perusahaan biofarmasi Cina, Sinovac Biotech Ltd.
Erdogan berusaha meyakinkan rakyat Turki agar ikut berpartisipasi dalam program vaksinasi Covid-19 massal untuk menghentikan laju penyebaran virus di sana. Menurut Erdogan, semua pejabat tinggi Partai Keadilan dan Pembangunan yang dipimpinnya juga sudah disuntik vaksin. “Saya yakin, jika semua pemimpin politik dan anggota parlemen mendorong vaksinasi, itu adalah keputusan yang tepat,” katanya, seperti dilaporkan kantor berita Turki, Anadolu.
Pemberian Vaksin buatan Pfizer-BioNTech kepada pria lanjut usia di Yerusalem, Israel, 3 Januari 2021. Reuters/Ronen/Zvulun
Turki menjadi salah satu negara yang paling menderita dihantam pandemi Covid-19. Penyakit akibat virus corona itu membunuh lebih 23 ribu penduduk negeri tersebut. Menurut Erdogan, pemerintah akan mendorong program vaksinasi ini untuk semua penduduk. Hingga saat ini, lebih dari 250 tenaga medis sudah menerima vaksin. “Berikutnya bakal ada 25-30 juta dosis datang dan kami akan melakukannya dengan cepat,” ujar Erdogan.
Erdogan bergabung dalam daftar tokoh dunia pertama penerima vaksin Covid-19. Presiden Amerika Serikat terpilih, Joe Biden, juga menerima vaksin produksi Pfizer-BioNTech pada 21 Desember 2020. Acara penyuntikan vaksin ke lengan Biden di sebuah rumah sakit di Newark, Delaware, itu disiarkan langsung ke seluruh Negeri Abang Sam. “Saya melakukan ini untuk menunjukkan bahwa masyarakat perlu…
Keywords: Uni Eropa | European Union | EU, Covid-19, Vaksin Covid-19, Solidaritas Melawan Covid-19, Badan Kesehatan Dunia (WHO), Vaksinasi Covid, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…